Di Tengah Ketegangan, Pakistan-India Coba Tunjukkan Hegemoni Rudal
Rudal Pakistan

Di Tengah Ketegangan, Pakistan-India Coba Tunjukkan Hegemoni Rudal

Di tengah ketegangan yang terus memburuk, India dan Pakistan berusaha menunjukkan kemampuan serangan jarak jauh mereka dengan rudal.

Angkatan Laut Pakistan berhasil meluncurkan rudal anti-kapal dari sebuah kapal serang cepat di Laut Arab Utara pada Selasa 5 November 2019.

Seorang pejabat Angkatan Laut Pakistan mengatakan bahwa rudal itu mengenai sasarannya secara akurat dan disaksikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Zafar Mahmood Abbasi. “Kepala Angkatan Laut menghargai kerja keras unit, ilmuwan, dan insinyur yang relevan untuk menjadikan pengujian rudal ini berhasil”.

Pakistan tidak mengungkapkan jenis rudal yang diuji pada hari Selasa tersebut, tetapi itu bisa menjadi rudal Babur versi angkatan laut, yang didasarkan pada Babur 1B atau juga disebut sebagia Hatf VII. Rudal itu terakhir ditembakkan pada April 2019.

Tes itu dilakukan sehari setelah Kepala Jenderal Angkatan Darat Pakistan Qamar Javed Bajwa menyatakan tekad kuat untuk mempertahankan negara itu dari ancaman spektrum penuh.

Di sisi lain, imuwan pertahanan India juga sedang merencanakan serangkaian uji coba rudal berkemampuan nuklirnya, seperti rudal yang diluncurkan kapal selam K4, serta rudal jelajah supersonik Agni 2, Prithvi, dan Brahmos dalam beberapa hari mendatang.

“Persiapan untuk tes sedang berjalan penuh. Fokusnya akan pada kinerja K-4 dan Agni-II karena kedua rudal akan diuji dengan sistem canggih baru,”tulis media India

Rudal jarak jauh K-4 dengan jangkauan 3.500 km sejauh ini telah diuji empat kali dengan sukses dari ponton bawah air. Pada 30 September 2019, rudal jelajah supersonik BrahMos juga diuji coba dengan sukses dengan sistem propulsi, badan pesawat, dan catu daya India.

Tes-tes ini dilakukan dengan latar belakang ketegangan yang terus meningkat di perbatasan selama tiga bulan terakhir setelah New Delhi membatalkan status khusus yang diberikan kepada negara bagian Jammu dan Kashmir di India pada 5 Agustus.

Kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu melakukan sedikit hal untuk mengurangi konflik perbatasan mereka, dan situasi di lapangan tampaknya semakin memburuk setiap minggu.