Amerika Serikat memulai pembangunan pangkalan militer baru di Provinsi Deir Ez-Zor, Suriah yang kaya minyak.
Sejumlah sumber lokal menyebutkan pangkalan militer tersebut dibuat di Daerah Brigade ke-113 dan di dekat Wilayah As-Sur.
Gambar yang diambil oleh wartawan Kantor Berita Turki, Anadolu memperlihatkan banyak peralatan pembangunan dioperasikan di wilayah itu. Amerika diketahui telah mengirim 250 sampai 300 prajurit tambahan, kendaraan lapis baja, senjata berat dan amunisi ke wilayah tersebut.
Setelah jeda dalam operasi anti-teror Turki di Suriah Utara, tentara AS pada Jumat 1 November 2019 melanjutkan patroli militer di sekitar ladang minyak di bagian utara Suriah.
Pasukan Amerika mundur dari beberapa daerah ketika Ankara meluncurkan Operasi Peace Spring pada 9 Oktober untuk mengusir anggota YPG/PKK dari Suriah Utara di sisi timur Sungai Eufrat guna mengamankan perbatasan Turki dan membantu kepulangan aman pengungsi Suriah, dan menjamin keutuhan wilayah Suriah.
Pada 22 Oktober, Turki mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk memaksa anggota YPG/PKK mundur dari zona bebas-teror yang direncanakan dengan membawa senjata mereka.
Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan keputusan Washington untuk mendirikan pangkalan militer di Suriah guna mengamankan ladang minyak Suriah adalah tidak sah dan melanggar hukum internasional.
“Setiap tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kehadiran militer ilegal Amerika Serikat [di Suriah] bertentangan dengan hukum internasional dan tidak dapat diterima dari sudut pandang kami.” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin kepada wartawan dan dikutip Sputnik Selasa 5 November 2019.