Tidak Jadi Pulang, Amerika Kembali ke Pangkalan Militer Mereka di Suriah Timur
Pasukan Amerika kembali masuk Suriah/Twitter

Tidak Jadi Pulang, Amerika Kembali ke Pangkalan Militer Mereka di Suriah Timur

Tentara Amerika kembali ke pangkalan militer di bagian timur-laut Suriah, yang dikosongkan selama operasi Peace Springs yang digeber Turki.

Kantor Berita Turki, Anadolu  melaporkan di lapangan, personel Angkatan Darat Amerika tiba kembali pada Sabtu 2 November 2019 di sebelah barat Provinsi Ar-Raqqa di bagian utara Suriah untuk membangun kembali pangkalan militer tersebut.

Iring-iringan kendaraan militer, termasuk kendaraan lapis-baja pengangkut personel, kendaraan pembersih ranjau dan satu kendaraan utilitas, yang dikirim oleh Amerika , tiba di Pangkalan Jazira –yang berada di sebelah barat Ar-Raqqa melalui Provinsi Al-Hasakah di bagian timur-laut Suriah.

Hampir 30 prajurit Amerika juga terlihat dalam rombongan menuju Pangkalan Jazira. Tentara Amerika pada Jumat juga ditempatkan di satu pangkalan militer di Desa Sarring di Suriah Utara di sebelah selatan Ayn Al-Arab, atau Kobani.

Pangkalan militer Amerika di Desa Sarrin dan Sabit itu, sekitar 30 kilometer (18 mil) di sebelah selatan perbatasan Turki-Suriah, sebelumnya dikosongkan dan rusak selama Operasi Perdamaian Musim Semi Turki.

Tentara Amerika pada Jumat juga melanjutkan patroli di dekat ladang minyak di bagian timur-laut Suriah.

Pasukan Amerika telah mulai mundur dari Suriah tak lama sebelum Turki melancarkan Operasi Peace Spring pada 9 Oktober untuk menghapuskan pelaku teror dari Suriah Utara guna mengamankan perbatasannya, membantu kepulangan aman pengungsi Suriah dan menjamin keutuhan wilayah Suriah.

Pada 22 Oktober, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan di Kota Pelancongan Sochi di Laut Hitam Rusia.

Ankara dan Moskow mencapai kesepakatan yang menjadi dasar buat anggota YPG/PKK untuk mundur sampai 30 kilometer (18,6 mil) ke selatan perbatasan Turki dengan Suriah dalam waktu 150 jam, dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia dijadwalkan melakukan patroli bersama di sana.

Dalam aksi teror lebih dari 30-tahun melawan Turki, PKK –yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika dan Uni Eropa– telah bertanggung-jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah.