Diyakini Jadi Kartu Truf, Rusia Luncurkan Kapal Pemecah Es dengan Kemampuan Unik

Diyakini Jadi Kartu Truf, Rusia Luncurkan Kapal Pemecah Es dengan Kemampuan Unik

Hanya beberapa hari setelah  melakukan latihan militer berskala luas di ujung utara, Rusia kini meluncurkan kapal pemecah es yang yang dijuluki “trump card”  atau “kartu truf” dalam pertempuran untuk Arktik.

Ivan Papanin, kapal seberat 8.500 ton dan panjang 300 ton diluncurkan di Galangan Kapal Admiralty di St Petersburg pada Jumat 25 Oktober 2019 lalu. Angkatan Laut Rusia sesumbar kapal ini mampu berperan sebagai kapal tunda, patroli, pemecah es dan kapal ilmiah.

Viktor Cherkov, seorang laksamana di perusahaan milik negara United Shipbuilding Corporation yang membangun kapal ini sebagaimana dikutip TASS mengatakan “Kami ingin membuat sebuah kapal yang akan memastikan keselamatan armada kami di Kutub Utara. Pada saat yang sama, kami ingin kapal melakukan penelitian ilmiah di es Kutub Utara dan, tentu saja, agar dapat memastikan keamanan kepentingan nasional kita di sana. ”

Mengamankan Arktik adalah tujuan strategis utama bagi Rusia yang ingin menegaskan klaimnya atas pasokan besar minyak dan gas lepas pantai di wilayah tersebut.

Dipersenjatai dengan sistem rudal anti-pesawat portabel, kapal yang dinamai berdasarkan penjelajah Soviet ini memiliki rudal jelajah Kalibr, sistem perang elektronik, dan landasan peluncuran helikopter.

Kapal mampu menembus es sampai setebal 1,5 meter dan diharapkan akan ditugaskan pada tahun 2022 atau 2023.

Kepala perusahaan yang membangun kapal, Georgy Poltavchenko sebagaimana dilaporkan Gazeta.ru mengklaim kapal dapat mengatasi sejumlah tugas yang berbeda dan dengan desainnya dapat bekerja di wilayah Arktik dengan sangat efisien.

Rusia memiliki armada kapal pemecah es terbesar di dunia, terdiri dari 40 kapal termasuk milik swasta atau pribadi, termasuk enam kapal bertenaga nuklir. Papanin Ivan menjadi paling terkenal karena memiliki sistem senjata khusus lebih mirip dengan destroyer.

Moskow dilaporkan berencana untuk mengerahkan pasukan multi-cabang yang dapat bereaksi terhadap ancaman yang ada dan melindungi kepentingan Arktiknya. Dengan kemampuan multi-fungsinya ini, Ivan Palapin disebut sebagai kartu truf bagi Rusia untuk menguasai kutub utara.

Sebelumnya pada Oktober, lebih dari 12.000 tentara Rusia ambil bagian dalam latihan perang di Arktik dan timur jauh yang menguji kemampuan lima kapal selam nuklir, 105 pesawat, dan 213 peluncur rudal.

Sekitar 15 kapal angkatan laut berlayar dari markas Armada Utara, Severomorsk, ke Laut Barents, termasuk kapal penjelajah bertenaga nuklir Pyotr Velikiy (Peter the Great).

Namun, ada kesalahan dengan pengujian kapal selam K-44 Ryazan yang hanya berhasil menembakkan satu rudal balistik dari dua yang direncanakan.