Israel akan Bangun Kota Orang Mati Besar di Bawah Yerusalem
Kuburan bawah tanah Israel

Israel akan Bangun Kota Orang Mati Besar di Bawah Yerusalem

Israel berencana membangun sebuah kota orang mati atau necropolis besar di bawah Yerusalem. Kota ini akan mirip dengan apa yang terjadi ribuan tahun yang lalu.

Area bawah tanah ini nantinya akan digunakan untuk mengubur mayat orang Yahudi yang meninggal. Yerusalem memang semakin dihadapkan dengan krisis kuburan karena semakin banyaknya populasi dan  semakit padatnya kota.

Times of Israel melaporkan kota mati besar ini diperkirakan menampung 20.000 mayat.  Necropolis terbaru ini akan memiliki pintu masuknya  di batu di sisi gunung langsung di bawah pemakaman Har HaMenuchot.

Sebuah perusahaan lokal dan masyarakat penguburan terbesar di Yerusalem menciptakan cetak biru untuk sistem modern dari kuburan yang dihentikan sekitar dua milenium yang lalu.

Selama periode Kuil Kedua, adalah hal yang biasa untuk mengubur mayat di dalam ruang bawah tanah dengan mayat dimasukkan ke lubang yang digali di dinding terowongan.

Tunneling Rolzur dan Chevra Kadisha Kehilat Yerushalayim – mitra dalam proyek ini – berencana untuk mengukir liang lahat lagi di terowongan, dan berharap untuk segera membuka bagian pertama dari kompleks bawah tanah yang luas.

Di Har Hamenuchot, yang terletak di pintu masuk barat ke kota, orang mati sudah dimakamkan di bangunan beberapa tingkat di atas bukit yang agak meringankan masalah. Tetapi tempat pemakaman ini mahal dan masih memakan banyak ruang di atas tanah.

Setelah selesai akhir bulan ini, desain seharga US$ 77 juta akan menggabungkan beberapa terowongan yang terhubung di bawah pemakaman yang ada, masing-masing dengan penguburan menjadi batu beberapa tingkat.

Pengunjung akan naik lift ke terowongan ber-AC sedalam 160 kaki di bawah tanah. Ada juga rencana untuk aplikasi yang memungkinkan pelayat untuk dengan mudah menemukan kuburan orang yang mereka cintai. Dindingnya juga akan dilapisi dengan batu Yerusalem dan lantainya menyala terang.

Adi Alphandary, kepala pengembangan bisnis Rolzur, mengatakan sistem terowongan ini lebih mirip dengan gedung pencakar langit daripada pemakaman tradisional.

“Apa yang akan Anda lihat adalah proyek teknologi dan rekayasa besar-besaran, tetapi kami bercanda bahwa cetak biru kami ditulis pada zaman Mishna dan Gemara,” katanya, merujuk pada teks-teks kuno Yahudi yang berasal dari abad-abad awal Common Era.

Meskipun biaya konstruksi yang tinggi, Alphandary percaya biaya penguburan akan tetap kompetitif. Namun sejumlah pihak mengatakan, cara ini hanya akan menyelesaikan masalah dalam beberapa tahun saja sebelum kota kuburan itu akan penuh.