Program rudal jelajah BrahMos yang dibangun bersama India-Rusia mencapai tonggak baru setelah Angkatan Udara India secara resmi menyatakan rudal tersebut beroperasi.
Sebelumnya rudal hanya diluncurkan dari darat maupun dari kapal, tonggak baru ini membuat rudal supersonik tersebut akan bisa dibawa dan ditembakkan jet tempur Su-30MKI, tulang punggung Angkatan Udara India.
Lebih dari 40 pesawat tempur Su-30MKI akan dilengkapi dengan rudal jelajah yang disebut sebagai BrahMos NG yang akan menjadi peningkatan yang signifikan dalam hal daya gedor pesawat tempur buatan Rusia tersebut.
Induksi BrahMos ‘mengikuti tes sejak Mei 2019, ketegangan yang berkelanjutan dengan Islamabad atas sengketa wilayah Kashmir, dan pecahnya perang singkat dengan Pakistan tiga bulan sebelumnya.
BrahMos adalah rudal yang mampu terbang dengan kecepatan 3 Mach dengan sistem panduan presisi canggih yang memungkinkannya untuk menyerang target bergerak.
Dalam pengujian rudal itu dilaporkan telah merobek setengah dari kapal perang karena dampak dengan kecepatan saja. Jika dikombinasikan dengan kemampuan serangan jarak jauh dan muatan yang besar membuatnya menjadi ancaman yang sangat kuat untuk kapal perang musuh.
Kecepatan dan kemampuan manuver rudal membuatnya sangat sulit untuk mencegat bahkan untuk sistem pertahanan udara canggih seperti Aegis dan HHQ-16. Sistem terakhir digunakan oleh frigat Kelas 054AP Pakistan yang akan datang.
Rudal ini juga disegani karena kemampuannya untuk melakukan serangan presisi dengan sedikit peringatan, dan mengerahkan BrahMos dari pesawat Su-30MKI memungkinkan angkatan bersenjata India mengancam target lebih jauh dari perbatasannya – baik di laut atau di darat.
BrahMos akan menyediakan India dengan rudal jelajah udara yang paling mampu dengan lebih dari tiga kali lipat kecepatan dan jarak dari desain yang lebih tua seperti Scalp yang dikerahkan oleh jet tempur Rafale India.