Mesir mengaku kaget dengan pernyataan Ethiopia yang mengatakan siap berperang untuk menyelesaikan perselisihan mengenai Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) yakni mega proyek membendung Sungai Nil.
Pada hari Selasa, media mengutip Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sesi tanya jawab parlemen bahwa negaranya siap untuk berperang, jika perlu, untuk mempertahankan proyek bendungannya.
“Reaksi [itu] membuat Mesir bingung karena tidak pantas untuk memunculkan retorika yang mencakup opsi militer, yang membuat Mesir bingung karena pernyataan Ahmed itu jelas-jelas melanggar prinsipal dan semangat hukum Uni Afrika, terutama karena pendekatan Mesir terhadap negara itu. masalah selalu selalu didasarkan pada negosiasi sesuai dengan hukum internasional, ” kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan Selasa 22 Oktober 2019, seperti dikutip majalah Today Mesir.
Menurut pernyataan itu, Mesir telah menerima undangan dari Amerika Serikat untuk mengadakan pertemuan trilateral di Washington tentang masalah GERD dan telah menyatakan “sangat terkejut dan priahatin yang mendalam” atas pernyataan Abiy Ahmed.
Ethiopia telah membangun Dam Renaissance pada Nil Biru sejak 2011. GERD diharapkan akan beroperasi penuh pada tahun 2022. Kairo khawatir bahwa proyek tersebut dapat mempengaruhi bagian air Mesir dan secara serius merusak ekonomi dan pertanian nasional negaranya.
Baca juga:
Bendungan Sungai Nil Munculkan Masalah antara Mesir dan Ethiopia