Perundingan dengan Amerika Kembali Gagal, Korea Utara: Ini Negosiasi Memuakkan
kekuatan m

Perundingan dengan Amerika Kembali Gagal, Korea Utara: Ini Negosiasi Memuakkan

Korea Utara menilai Amerika Serikat akan membawa rencana alternatif untuk perundingan nuklir mereka yang macet dalam waktu dua minggu ke depan setelah perundingan di Swedia antara kedua negara gagal.

Amerika Serikat dan Korea Utara mengadakan pembicaraan tingkat kerja di Swedia tetapi terhentik pada hari Sabtu 5 Oktober 2019. Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan telah menerima undangan Swedia untuk kembali ke meja perundingan dengan Pyongyang dalam dua minggu.

Korea Utara mengatakan bola sekarang ada di Washington dan memperingatkan lagi bahwa mereka akan menunggu sampai akhir tahun bagi Amerika Serikat untuk mengubah arah.

“Kami tidak memiliki niat untuk mengadakan negosiasi yang memuakkan seperti yang terjadi kali ini (di Swedia) sebelum Amerika mengambil langkah substansial untuk melakukan penarikan penuh kebijakan permusuhan terhadap DPRK,” kata kantor berita KCNA mengutip juru bicara  kementerian luar negeri Korea Utara dan dikutip Reuters Minggu 6 Oktober 2019.

Korea Utara menegaskan kembali batas waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh pemimpin Kim Jong Un bagi Amerika Serikat untuk menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam perundingan, yang berantakan pada Februari saat pertemuan puncaknya dengan Presiden Amerika Donald Trump.

Pada bulan Juni, kedua pemimpin kemudian bertemu lagi di Panmunjom, zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, dan setuju untuk memulai kembali pembicaraan tingkat kerja.

Tetapi kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan Washington tidak membuat persiapan untuk perundingan di Swedia dan hanya berusaha untuk memenuhi tujuan politiknya sendiri.

“Amerika menyebarkan cerita yang sama sekali tidak memiliki latar belakang bahwa kedua belah pihak terbuka untuk bertemu setelah dua minggu  tetapi tidak mungkin mereka dapat menghasilkan proposal yang sepadan dengan harapan DPRK dan keprihatinan dunia hanya dalam dua minggu, ”kata juru bicara kementerian luar negeri.