Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan melakukan operasi militer baik dari udara dan darat di sebelah timur sungai Efrat di Suriah.
“Kami telah membuat persiapan kami, kami telah membuat rencana operasi kami, memberikan instruksi yang diperlukan,” kata Erdogan Sabtu 5 Oktober 2019. Dia menambahkan poperasi akan digelar secepatnya “Bisa hari ini atau besok”.
Pernyataan itu muncul ketika Washington dan Ankara bekerja sama untuk membangun apa yang disebut zona aman di wilayah Suriah yang mereka kuasai. Namun, Turki berulang kali mengeluh bahwa pihak Amerika menghentikan proses tersebut.

Erdogan mengumumkan operasi terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) pada Januari tetapi menunda setelah percakapan telepon dengan Presiden Amerika Donald Trump.
Menurut Turki, militan Kurdi di Suriah adalah bagian dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah berjuang untuk menciptakan otonomi Kurdi sejak 1980-an. Pada 2013, PKK dan otoritas Turki menyetujui gencatan senjata, tetapi runtuh dua tahun kemudian ketika Ankara menuduh kelompok tersebut di balik sejumlah serangan teror.