Tingkat bunuh diri di kalangan anggota dinas militer aktif di Amerika Serikat melonjak tajam dalam lima tahun belakangan.
Laporan Pentagon menyebutkan kematian akibat bunuh diri di kalangan anggota dinas aktif yakni 24,8 per 100.000 anggota dinas, naik dari di bawah 20 per 100.000 anggota aktif pada 2013. Sepanjang 2018, 541 anggota dinas mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, menurut laporan, menambahkan cara yang paling banyak dilakukan dengan senjata api.
“Kami menuju arah yang salah,” kata Elizabeth Van Winkle, direktur kantor Force Resiliency, kepada wartawan Kamis 26 September 2019.
Laporan tersebut muncul setelah tiga pelaut Amerika yang ditugaskan di kapal induk George H.W. Bush tewas akibat bunuh diri pekan lalu, insiden yang menurut Angkatan Laut terpisah dan tidak saling terkait.
Selama konferensi pers, Pentagon melakukan hal tak biasa dengan menasihati awak media tentang bagaimana meliput kasus bunuh diri, seperti tidak menyebutnya sebagai “masalah yang berkembang” atau “marak” karena tindakan itu dapat menular.
Menteri Pertahanan Amerika, Mark Esper mengatakan militer terjebak dalam “apa yang beberapa orang sebut epidemik bunuh diri nasional di kalangan pemuda kami.”
“Saya harap saya dapat mengatakan kepada kalian kami memilik sebuah jawaban untuk mencegah lebih lanjut, bunuh diri di Angkatan Bersenjata,” kata Esper.