Pesawat latih baru Angkatan Udara Amerika Serikat akhirnya mendapatkan nama resminya. Jet latih canggih yang dikembangkan Boeing bersama Saab ini mengusung nama dengan sejarah besar.
Nama resmi yang diberikan kepada jet yang sebelumnya disebut sebagai T-X ini adalah T-7A “Red Hawk.”
Pengumuman disampaikan pada simposium Asosiasi Angkatan Udara yang dibuka Senin 16 September 2019 di luar Washington oleh Sekretaris Acting Air Force Secretary Matt Donovan. Selain mengungkapkan moniker resmi, saat mengumumkan Donovan juga berdiri dengan salah satu Penerbang Tuskegee legendaris, Kolonel Charles McGee, seorang veteran yang sangat disemati dengan 409 kemenangan selama misi tempur di Perang Dunia II, Korea, dan Vietnam.
McGee dan pasukan skuadron Red Hawk-nya tidak hanya membom dan memberondong Nazi dengan ketajaman yang luar biasa, mereka juga mendobrak bias rasial dan pembatasan artifisial yang diberikan pada layanan Afrika-Amerika. Unit ini dikenal karena kilatan ekor merah terang pada P-47 Thunderbolt dan P-51 Mustang, sebuah tradisi yang masih berlanjut dengan unit yang menyandang nama ” Red Tails ” hingga hari ini.
“Nama Red Hawk menghormati warisan Tuskegee Airmen dan memberi penghormatan kepada pesawat berekor merah khas mereka sejak Perang Dunia II. Nama itu juga merupakan penghormatan kepada Curtiss P-40 Warhawk, sebuah pesawat tempur Amerika yang pertama kali terbang di 1938 dan diterbangkan oleh Skuadron Tempur ke-99, skuadron tempur Afrika-Amerika pertama USAF.
T-7A akan menjadi pesawat latih generasi baru. Red Hawk menawarkan kemampuan canggih untuk melatih pilot masa depan tentang tautan data, simulasi radar, senjata pintar, sistem manajemen pertahanan, serta kemampuan pelatihan sintetis.
“Saya tidak bisa memikirkan nama yang lebih baik untuk desain pelatih clean-sheet yang akan membangun banyak kader pilot masa depan,” katanya sebagaimana dilaporkan War Zone.
T-7 sedang dibangun oleh Boeing berkasama dengan SAAB Swedia. Boeing memenangkan kontrak T-X setahun lalu setelah persaingan ketat. Ini adalah kemenangan besar karena direncanakan aka nada 351 pesawat baru yang akan dibangun untuk menggantikan T-38 Talon. Belum lagi pesawat yang kemungkinan besar bisa dijual ke negara asing.
Dua prototipe T-7 baru saja membuat penerbangan gabungan ke-100 mereka dan program ini semakin cepat.
“Jarak antara T-38 dan F-35 adalah siang dan malam. Tetapi dengan T-7A jaraknya tetap jauh tetapi jauh lebih kecil, dan itu penting karena berarti pilot yang dilatih akan jauh lebih baik ,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Amerika David Goldfein pada acara symposium tersebut.
Namun perlu dicatat, sudah ada pesawat dengan nama sama yakni T-7 yakni pesawat latih dasar yang digunakan Jepang dan dibangun oleh Fuji.
Menggunakan sejarah besar di masa lalu untuk memberi nama dan julukan pesawat telah menjadi tradisi di Angkatan Udara Amerika. Pembom siluman pasukan berikutnya diberi julukan Raider yang diambil dari sejarah Raider Doolittle. Pesawat pertama menanggapi serangan Pearl Harbor dengan serangan ofensif.
Demikian juga USAF memberi nama pesawat latih T-6 Texan II yang diambil dari T-6 Texan yang dibangun North America dan memiliki ketenaran di Perang Dunia II.
The @USAirForce #T7A #RedHawk name and livery honor the Tuskegee Airmen, who flew the red-tailed P-51 Mustang in World War II. #ASC19 pic.twitter.com/ghQOhmQeaC
— Boeing Defense (@BoeingDefense) September 16, 2019