Watervliet Arsenal akan menghidupkan lagi ‘Big Gun Shop’ sebuah fasilitas pembuat meriam bersejarah yang sudah ada sejak tahun 1800an dan telah ditutup.
Mesin baru akan dipasang di ‘Big Gun Shop’ untuk meningkatkan kapasitas produksi meriam. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi permintaan Angkatan Darat Amerika yang mencari artileri jarak jauh presisi.
“Prioritas Angkatan Darat pada artileri jarak jauh adalah dorongan di balik perluasan kapasitas produksi kami dan mendorong upaya modernisasi kami,” kata Wakil Komandan Watervliet Arsenal Joseph Turcotte dalam rilis yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Kamis 5 September 2019.
“Sangat penting bahwa kita memiliki alat yang diperlukan untuk memenuhi misi kita ke Departemen Pertahanan dan ini merupakan langkah penting dalam menyelesaikan tujuan itu,” kata Turcotte.
Dibangun pada tahun 1889, ‘Big Gun Shop’ sepanjang seperempat mil adalah fasilitas manufaktur tertua di gudang ini. Julukan ini ‘Big Gun Shop’ didapat karena fasilitas yang menghasilkan persenjataan 16 inci yang digunakan dalam setiap konflik sejak Perang Spanyol-Amerika hingga Perang Teluk Persia pertama.
Pekerjaan meriam besar berhenti tahun 1990-an yang mengakibatkan mesin dilepas dan pekerjaan meriam beralih ke bangunan lain. Sejak itu, bangunan ini terutama digunakan untuk pekerjaan kecil termasuk cat, pengawetan dan komposit. Sebagian besar fasilitas tidak digunakan.
Watervliet Arsenal adalah fasilitas manufaktur yang dimiliki dan dioperasikan oleh Angkatan Darat Amerika dan merupakan fasilitas persenjataan aktif tertua yang terus-menerus aktif di Amerika Serikat, setelah mulai beroperasi selama Perang 1812.
Fasilitas ini merayakan ulang tahun ke-200 pada 14 Juli 2013 dan sampai sekarang diandalkan oleh Amerika dan militer asing untuk menghasilkan persenjataan, meriam, howitzer, dan sistem mortir yang paling canggih dan berteknologi tinggi.