Selamat Pagi Pak Donald, Menteri Iran pun Mengejek Trump
Foto yang diunggah Donald Trump

Selamat Pagi Pak Donald, Menteri Iran pun Mengejek Trump

Presiden Amerika Trump menguplode foto beresolusi tinggi dari sebuah ledakan di pusat ruang angkasa Iran. Tindakan tidak biasa ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah foto itu seharusnya dibagikan.

Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, telah tweet selfie dengan satelit Nahid-1 untuk membalas Donald Trump yang menyindir Teheran.

“Aku & Nahid aku baik-baik saja saat ini, Selamat Pagi Donald Trump!” Jahromi menulis Sabtu di samping gambar di mana dia berdiri di sebelah satelit komunikasi bertenaga surya, yang tampak tidak rusak.

Jahromi sebelumnya mengatakan bahwa satelit yang direncanakan akan diluncurkan aman di laboratorium.

Trump dalam pernyataannya yang menyertai foto di Twitter Jumat  mengatakan “Amerika Serikat tidak terlibat dalam kecelakaan bencana selama persiapan peluncuran akhir,” tulis Trump dan berharap Iran bisa mendapatkan yang terbaik.

Tweet itu telah menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak dapat mengungkapkan informasi militer yang sensitif, dengan beberapa analis menyarankan foto itu diambil oleh satelit militer yang sangat rahasia.

Ada juga yang menyebut diambil dari sebuah drone yang berarti bahwa Amerika telah melanggar wilayah udara Iran atau memiliki drone yang sangat canggih yang dapat terbang jauh di atas wilayah udara nasional. Tetapi Trump bersikeras bahwa dia memiliki wewenang untuk memposting gambar.  “Kami punya foto dan saya merilisnya, yang saya punya hak mutlak untuk melakukannya,” katanya.

Dia menolak untuk mengatakan dari mana foto itu berasal, namun, mengatakan kepada wartawan di luar Gedung Putih, “Anda harus memikirkannya sendiri.”

Pejabat anonim Iran mengatakan kepada Reuters bahwa roket itu meledak karena “masalah teknis”, tetapi sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran.

Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi upaya ketiga Iran yang gagal mengirim satelit ke orbit, setelah gagal diluncurkan pada Januari dan Februari.

Amerika Serikat telah memperingatkan Iran terhadap peluncuran roket, mengklaim bahwa program luar angkasa negara itu hanyalah kedok untuk pengembangan rudal tingkat militer.

Teheran menyatakan bahwa program antariksa adalah untuk tujuan damai saja dan telah menentang peringatan Amerika.