Kementerian Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan, penerbangan pesawat tempur siluman F-35 Jepang Air Force Defense (JASDF) dimulai kembali pada 1 Agustus 2019 untuk pertama kalinya sejak kecelakaan 9 April, menurut laporan Reuters.
Setelah digrounded karena kecelakaan pada 9 April 2019, jet tempur F-35 Jepang akhirnya kembali diterbangkan.
Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya sebagaimana dilaporkan National Interest Senin 5 Agustus 2019 mengatakan, penerbangan pesawat tempur siluman F-35 Jepang Air Force Defense (JASDF) dimulai kembali pada 1 Agustus 2019.
Jepang kehilangan salah satu jet tempur F-35-nya saat jatuh di Samudera Pasifik. Angkatan Udara Jepang mengatakan pada 10 Juni 2019 “disorientasi spasial” kemungkinan menyebabkan kecelakaan tersebut.
Jet Lockheed Martin menghilang dari layar radar selama latihan dengan tiga F-35 lainnya di atas laut 135 km jauhnya dari Pangkalan Udara Misawa, barat laut Jepang. Pilot berusia 41 tahun yang ada di dalam pesawat tewas.
“Kami percaya sangat mungkin pilot menderita vertigo atau disorientasi spasial dan tidak mengetahui kondisinya,” kata Iwaya saat memberikan pengarahan. “Itu dapat memengaruhi pilot mana pun terlepas dari pengalaman mereka.”
Dengan mengabaikan masalah mekanis atau perangkat lunak sebagai penyebab kecelakaan pesawat tempur tingkat lanjut, penilaian Jepang muncul sebagai bantuan bagi negara-negara lain yang beroperasi atau berencana untuk memperkenalkan jet, termasuk Amerika, Inggris, dan Australia.
Jepang, kata Iwaya, telahh meningkatkan pelatihan terkait vertigo untuk pilotnya, memeriksa F-35 yang tersisa dan bertemu penduduk yang tinggal di dekat pangkalan tempat mereka beroperasi, di Misawa, prefektur Aomori, sebelum memulai kembali penerbangan.
Menurut Iwaya, lima dari 13 F-35A Jepang telah terlibat dalam tujuh pendaratan darurat antara Juni 2017 dan Januari 2019. Dua dari insiden tersebut melibatkan kesalahan pada pesawat yang kemudian jatuh. Empat dari pesawat yang mengalami masalah telah dirakit oleh Mitsubishi Heavy Industries, di bawah kemitraan dengan Lockheed Martin. Jet lainnya dibuat di Amerika.