Jerman Tegaskan Takkan Bergabung dengan Koalisi Amerika di Selat Hormuz
Corvet Angkatan Laut Jerman / seaforces.org

Jerman Tegaskan Takkan Bergabung dengan Koalisi Amerika di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kembali kembali keengganan Berlin untuk bergabung dengan misi maritim pimpinan Amerika di Selat Hormuz.

“Ini saatnya orang-orang Briton tidak suka bergabung dengan misi Amerika. Kami tidak akan melakukan itu. Kami menginginkan misi Eropa, ” kata Maas kepada wartawan di Berlin, Senin 5 Agustus 2019.  Briton adalah suku yang menjadi nenek moyang orang Eropa.

Pada saat yang sama, ia menambahkan bahwa masalah itu tetap di atas meja tetapi meyakinkan Uni erpa untuk melakukan misi seperti itu akan memakan waktu.

Maas berbicara setelah Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa Amerika telah gagal menciptakan koalisi angkatan laut sekutu di Teluk Persia.

“Hari ini, Amerika Serikat sendirian di dunia dan tidak dapat membuat koalisi [di Teluk]. Negara-negara yang teman-temannya terlalu malu berada dalam koalisi dengan mereka,” dia menunjukkan.

Pernyataan itu mengikuti pernyataan minggu lalu oleh Brigadir Jenderal Yadollah Javani, wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), bahwa koalisi maritim militer Amerika di Teluk Persia pasti akan hancur dan gagal terwujud, seperti yang sebelumnya melakukan.

Wakil Laksamana Michael Gilday, Direktur Staf Gabungan Amerika   bersikeras bahwa mengatakan Washington harus membiarkan sekutunya melakukan sebagian besar pekerjaan kerangka keamanan maritim internasional yang sedang dicoba Washington untuk didirikan di Teluk.

“Koalisi yang kita bangun di Teluk Arab dan khususnya di Selat Hormuz akan menjadi 80 atau 90 persen upaya koalisi dan upaya Amerika yang jauh lebih kecil,” kata Gilday kepada anggota Komite Layanan Bersenjata Senat pekan lalu.

Sebelumnya, mitra Eropa Washington Jerman, Inggris dan Prancis menyatakan keraguan dalam mendukung operasi keamanan maritim yang dipimpin Amerika untuk memastikan kebebasan navigasi di Teluk. Negara-negara ini masih komitmen pada perjanjian nuklir Iran 2015 dan penentangan mereka terhadap kebijakan tekanan maksimum Amerika  terhadap Iran.

Jerman, khususnya, mengatakan bahwa meski tidak mengesampingkan ‘misi perlindungan laut’ di kawasan itu, mereka lebih memilih gagasan koalisi yang dipimpin Eropa dibandingkan rencana Amerika.

Dengan Belgia dan Norwegia masih belum mengambil sikap, Inggris mengatakan pihaknya bermaksud untuk meluncurkan koalisi perlindungan Eropa sendiri sementara Jepang membantah akan mengambil bagian dalam misi yang dipimpin Amerika.