Kepala Staf Jenderal Rusia, Andrei Sterlin, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat sedang mencari cara untuk menggunakan ruang angkasa sebagai teater perang. Dia mengutuk Washington karena menolak terlibat dalam pembicaraan tentang larangan senjata dengan Rusia dan China.
“Pentagon menganggap ruang sebagai teater potensial operasi militer dan tuntutan untuk mempertahankan kebebasan manuver penuh dalam arah ini. Dalam hal ini, Amerika Serikat menolak untuk mengadakan pembicaraan berdasarkan rancangan perjanjian Rusia-China tentang pencegahan penempatan senjata di ruang angkasa dan pembentukan kerangka hukum internasional yang membatasi kemampuannya untuk menggunakan ruang angkasa untuk tujuan militer ,” kata Sterlin sebagaimana dilaporkan Sputnik Kamis 12 Juni 2019.
Pada hari Rabu, penasihat khusus untuk wakil administrator NASA, William Gerstenmaier, menegaskan kembali komitmen badan tersebut untuk mengejar kerja sama dengan Rusia dalam program ISS terlepas dari perubahan suasana politik di Washington.
Presiden AS Donald Trump pada bulan Februari menandatangani arahan untuk mendirikan cabang Angkatan Udara baru yang akan fokus pada pengawasan global, penargetan rudal, dan melawan senjata hipersonik China dan Rusia, di antara prioritas lainnya.
Rusia mengecam langkah itu, menyerukan Amerika Serikat untuk menghindari perlombaan senjata di ruang angkasa. China mendukung sikap Moskow dengan menekankan bahwa Washington berusaha untuk membenarkan supremasinya di ruang angkasa dengan melakukan langkah ini.