Iran mengancam akan menyita tanker minyak Inggris apabila kapal mereka yang ditahan di lepas pantai Gibraltar pekan ini tidak segera dibebaskan.
Marinir Inggris menyita tanker Grace 1 pada Kamis 3 Juli 2019 karena berupaya mengirim minyak ke Suriah, yang melanggar sanksi Uni Eropa. Langkah dramatis tersebut memancing kemarahan Iran dan dapat meningkatkan konfrontasinya dengan negara Barat.
“Jika Inggris tidak membiarkan pergi tanker minyak Iran maka menjadi tugas pihak berwenang untuk menyita tanker minyak Inggris,” kata Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Mohsen Rezai, yang juga Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Iran, badan negara berpengaruh Jumat 5 Juli 2019.
“Republik Islam Iran dalam sejarahnya selama 40 tahun tidak pernah memulai permusuhan dalam perang apapun tetapi juga tidak ragu untuk merespons para penindas,” kata Rezai di Twitter miliknya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Abbas Mousavi pada Kamis mengatakan bahwa tanker minyak Iran sedang membawa minyak mentah dari Iran. Iran juga memanggil duta besar Inggris untuk Teheran atas insiden tersebut.
