US Army Membangun Lagi Kemampuan untuk Pertempuran Skala Besar

US Army Membangun Lagi Kemampuan untuk Pertempuran Skala Besar

Angkatan Darat Amerika telah meletakkan dasar untuk melakukan operasi tempur skala besar melawan musuh yang seimbang seperti Rusia atau China.

Selain pengembangan sistem logistik dan penguatan kekuatan militer formasi lapis baja, Angkatan Darat Amerika sekarang kembali membangun unit pertahanan udara jarak pendek, yang dikenal sebagai batalyon SHORAD (short-range air defense units), dan secara intensif melakukan pelatihan Stinger untuk personel unit manuver.

“Ini adalah bagian dari upaya kritis untuk melindungi unit manuver dari ancaman pesawat, drone dan rudal jelajah,” kata Kolonel Mark A. Holler, komandan Sekolah Artileri Pertahanan Udara di Fort Sill sebagaimana dikutip Defense Blog Kamis 4 Juli 2019.

Dia menambahkan Angkatan Darat Amerika sekarang membangun kembali kemampuan dan kapasitasnya untuk melakukan operasi tempur besar-besaran melawan musuh seperti Rusia atau Cina, katanya, sehingga unit SHORAD sekali lagi diperlukan. Menurutnya US Army “terbangun ” ketika mengamati konflik di Ukraina.

Pada 1990-an, setiap divisi Angkatan Darat memiliki batalyon SHORAD untuk melindunginya. Pada 2017, tidak satu pun dari 10 divisi aktif yang memilikinya.

Tahun lalu, Angkatan Darat Amerika mendirikan kembali batalyon SHORAD di Jerman. Batalyon 5 Resimen Artileri Pertahanan Udara ke-4 diperkuat dengan Humvee yang dimodifikasi dengan menempatkan Avengers dan dua buah rudal Stinger.

Avengers pertama kali digunakan oleh Angkatan Darat pada tahun 1990, tetapi dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar telah diturunkan ke Garda Nasional atau disimpan di gudang.

Holler mengatakan sebanyak 72 Avenger ditarik keluar dari penyimpanan di Letterkenny Army Depot di Pennsylvania tahun lalu.

Avenger adalah rudal permukaan ke udara jarak pendek yang dapat dipasang pada menara di atas Humvee atau ditembakkan di atas bahu. Ini berarti mereka dapat menembak saat berjalan dan sangat portable dan akan memainkan peran besar dalam menyediakan pertahanan jarak pendek.

Rencananya akan memiliki 10 batalyon SHORAD lagi untuk mempertahankan unit manuver dan aset penting lainnya dalam setiap divisi Angkatan Darat, kata Holler. Ini akan didirikan secara bertahap dari waktu ke waktu dengan empat berikutnya akan dibangun dari sekarang hingga 2024.

Akhirnya, batalion ini akan ditingkatkan dari Avengers ke menjadi Maneuver SHORAD di platform Stryker dengan dua rudal Hellfire, senapan rantai 30mm, senapan mesin 7,62 dan empat rudal Stinger. Prototipe M-SHORAD pertama diharapkan akan diluncurkan pada akhir Juli.

 

Angkatan Darat Amerika juga berencana untuk meningkatkan Indirect Fire Protection Capability, atau unit-unit IFPC, baik dalam komponen aktif maupun Garda Nasional untuk mempertahankan aset tetap dan semi-tetap di tingkat korps dan divisi, kata Holler.

Batalion yang saat ini diperkuat dengan Sistem Senjata Phalanx berbasis darat, atau Land-based Phalanx Weapons System (LPWS), yang digunakan untuk melawan roket, artileri dan mortir – juga dikenal sebagai sistem C-RAM – pada akhirnya juga akan beralih ke kemampuan IFPC baru.