Sumber dalam militer Spanyol mengatakan kepada surat kabar di Spanyol bahwa saat ini hanya segelintir Eurofighter Typhoon milik negara tersebut yang bisa terbang dan F-18 yang seharusnya pension dipanggil kembali ke layanan penuh untuk memenuhi komitmen mereka terhadap NATO.
Dilaporkan harian Spanyol, El Confidencial Digital, Senin 27 Oktober 2014, sumber militer yang tidak disebutkan namanya telah memperingatkan bahwa armada udara Eurofighter Typhoon telah lumpuh karena kerusakan, tidak adanya suku cadang dan perbaikian yang tertunda.
Klaim datang hanya sehari setelah Spanyol mengumumkan rencana untuk meningkatkan anggaran mereka sebesar US$12,7 miliar untuk program pertahanan baru setelah enam tahun pemotongan sebagai akibat dari krisis ekonomi.
Dari sekitar 87 Typhoon yang dimiliki Spanyol, hanya enam Eurofighters yang siap untuk melakukan Quick Reaction Alert (QRA) yang berada di pangkalan di Morón de la Frontera dan Albacete. Hanya mereka yang menurut sumber benar-benar siap untuk siap landas. Jet-jet tersebut disimpan siap 24 jam sehari, sepanjang tahun, untuk mencegat pesawat yang mencurigakan di wilayah udara Spanyol.
Eurofighter Typhoon dikembangkan bersama oleh Inggris, Spanyol, Jerman dan Italy Jerman baru-baru ini melaporkan cacat manufaktur di badan pesawat Eurofighter ini yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam penerbangan. (Baca: Waduh, Typhoon Miliki Kesalahan Manufaktur)
Ini didasarkan pesawat dan meluncurkan penyelidikan tapi Spanyol sebaliknya memilih untuk memesan mekanik dan pilot untuk melakukan pemeriksaan pra-penerbangan.
Comments are closed