Rusia sudah mengerahkan S-300 dan S-400 ke Kaliningrad yang bisa mengancam wilayah udara di atas negara-negara Baltik serta sebagian besar Polandia. S-500 jika sudah masuk layanan jelas akan memperpanjang zona larangan terbang yang dibangun Rusia. Pesawat siluman mungkin bisa menyusup, tetapi target lain akan benar-benar di ujung rudal.
Tetapi kemungkinan S-500 pada tahap awal akan ditempatkan di Moskow dan bagian lain di Rusia Tengah. Hal ini mencerminkan peran pertahanan rudal strategis.. Sebuah versi angkatan laut S-500F yang akan dipasang pada Destroyer Kelas Leader sedang dibangun dan diperkirakan akan masuk layanan anara 2023-2025.
Pada akhirnya nanti S-500 akan digunakan untuk menggantikan S-300 dan akan menjadi sistem pertahanan berlapis bersama S-400. S-500 akan menjadi benteng pertahanan melawan rudal, sementara S-400 bertugas untuk melawan pesawat musuh.
Awalnya, Rusia berencana untuk membangun 10 batalion S-500-an. Namun, kabar terakhir hanya akan ada lima baterai yang beroperasi pada 2020 yang kemungkinan bisa karena adanya kemampuan ekonomi Rusia.
Yang jelas kemungkinan besar S-500 akan mundur dari rencana semula untuk masuk ke layanan dan tidak akan masuk layanan dalam waktu dekat. Untuk bisa mencapai kemampuan paling signifikan, S-500 juga sangat bergantung pada pengembangan rudal N776 baru.
Tanggal penyebaran Prometey telah berulang kali didorong ke belakang. Rusia sempat percaya diri sistem ini akan akan masuk layanan pada 2016-2017.
Mengingat keterlambatan dalam memproduksi rudal hipersonik, ada kemungkinan Triumfators pertama akan disebarkan dengan rudal 40N6M yang digunakan oleh S-400 yang tentu saja akan menyulitkan S-500 mencapai kemampuan maksimal.
Hal yang sudah jelas S-500 dimaksudkan untuk melawan target tinggi dan tidak akan ditempatkan di luar negeri seperti THAAD Amerika. Sistem ini akan melindungi rumah dan dengan rentangnya yang panjang, S-500 akan menjadi salah satu sistem penting dari strategi anti access/area denial Rusia.