Amerika Tekan India Agar Batalkan S-400 dan Memilih THAAD atau Patriot
THAAD

Amerika Tekan India Agar Batalkan S-400 dan Memilih THAAD atau Patriot

Tidak hanya Turki yang ditekan Amerika agar tidak membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia, India pun mengalami hal yang mirip.

Washington telah menyarankan agar Delhi meninggalkan rencana membeli sistem pertahanan udara tersebut dan memilih Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan Patriot Advance Capability (PAC-3) Amerika.

Hindustan Times sebagaimana dikutip Sputnik melaporkan jika India meneruskan pembelian itu, negara tersebut dapat menghadapi sanksi Amerika yang melarang pembelian senjata oleh negara lain dari Rusia. Moskow mengecam undang-undang itu sebagai deklarasi “perang dagang habis-habisan”.

Washington diketahui telah berjanji untuk memberikan keringanan sanksi kepada India September lalu meskipun ada rencana untuk membeli S-400. Namun, pengabaian berakhir pada awal Mei.

Hal itu terjadi setelah seorang pejabat dengan Departemen Pertahanan Amerika mengatakan pada bulan Maret bahwa Amerika sedang mengerjakan “pilihan alternatif” untuk India.

S-400 disebut-sebut sebagai salah satu sistem rudal pertahanan udara paling canggih di dunia, yang mampu menembakkan tiga jenis rudal yang berbeda pada jarak pendek hingga jauh. Rudal dapat mengatasi berbagai target, termasuk pesawat jammers, pesawat pengintai, rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek.

New Delhi setuju untuk membeli sistem tersebut Oktober 2018 lalu, melalui kesepakatan senilai US$ 5,43 miliar. Pengiriman diharapkan berlangsung antara Oktober 2020 dan April 2023.

India bukan negara pertama yang berharap memperoleh S-400. Langkah serupa oleh Turki telah menghasilkan perseteruan yang berlangsung lama antara Washington dan Ankara.

Selama lebih dari satu tahun sekarang, Washington telah berusaha meyakinkan sekutu NATO-nya, Turki, untuk membatalkan kesepakatan S-400 senilai US$ 2,5 miliar dan  mengancam akan menangguhkan pengiriman jet tempur F-35.

Ankara telah berulang kali mengabaikan ancaman Amerika dan menegaskan kembali pendiriannya tentang tetap berpegang pada kesepakatan.

Baca juga:

Banyak Negara Beli S-400, Ini Pesan Buat Amerika