41% Jet Tempur India di Kaki Terakhir

41% Jet Tempur India di Kaki Terakhir

MiG-27 India
MiG-27 India

Kepala Staf Angkatan Udara India [IAF] Marsekal Arup Raha  memperingatkan bahwa kondisi pesawat tempur Negara merek dalam keadaan jauh dari baik. Jika rencana pembelian pesawat bar uterus tertunda, maka kondisinya akan membahayakan. Saat ini  setidaknya 41 persen dari pesawat di armada IAF merupakan pesawat yang seharusnya sudah pensiun. “Kami memiliki beberapa armada yang berada di kaki terakhir mereka,” kata Raha sebuah konferensi pers di New Delhi beberapa waktu lalu.

“Ada keterlambatan dalam setiap proyek. … Kami telah kehilangan jadwal. Overruns jauh lebih dari yang mereka seharusnya. Ini jelas merupakan suatu keprihatinan, “katanya.

Angkatan Udara India saat ini memiliki 640  pesawat tempur. Tetapi dari jumlah itu  260 pesawt adalah  MiG-21 dan MiG-27 buatan Rusia, yang dibangun selama Perang Dingin.

Rencananya pesawat-pesawat itu akan digantin secara bertahap pada tahun 2022. Termasuk armada MiG-27, bersama dengan buatan Eropa Mirage 2000 dan Jaguar. Tingkat paling atas terdiri dari Sukhoi-30 MKI.

Angkatan Udara memiliki 34 skuadron jet tempur, yang masing-masing terdiri dari 16 sampai 18. Namun IAF perlu menambah setidaknya 11 skuadron lainnya. “IAF jelas khawatir tentang kekuatan tempur udara yang cepat-depleting ketika China  dan Pakistan terus melenturkan otot-otot mereka di sepanjang perbatasan,” ujarnya dilaporan The Times of India Sabtu 25 Oktober 2014.

Program pengadaan untuk menggantikan penuaan jet dengan yang baru berjalan tidak sesuai jadwal Akibatnya, si tua MiG-21 tua dan MiG-27 belum diganti. Sementara itu, program  IAF untuk perbaikan dan memperpanjang rentang hidup dari 210 jet tempur  sedang berlangsung tetapi juga mundur.

Termasuk dalam program peremajaan ini adalah program senilai US$ 964 juta  untuk menggunakan 62 MiG-29. Mereka masing-masing sedang dilengkapi dengan sistem Zhuk-M2E radar yang dibuat oleh Phazotron-NIIR, infrared search-and-track system [IRST], multi-functional full-color LCD di  cockpit, enhanced fuel capacity dan pengisian bahan bakar di udara.

Angkatan Udara juga meng-upgrade  120 Jaguar jetfighters  mulai navigasi inersia III [Darin-III]. Pesawat-pesawat ini akan menampilkan sistem rudal canggih dan mesin baru.

Kondisi makin mengkhawatirkan ketika tiga rencana akuisi juga tertunda. Salah satunya adalah produksi pesawat generasi kelima bersama Rusia yang belum jelas kapan bisa dilaksanakan. Sementara pesawat yang akan menjadi dasar yakni Pakfa T-50 Rusia masih dalam tahap uji prototip. Di bagian lain kesepakatan lama  untuk membeli 126 jet mulitperan Rafale dari Dassault Aviation Perancis tak juga kunjung menemui jalan keluar dari kebuntuan. Sedang produksi Tejas juga masih belum terlaksana dan terus mundur. Sehigga sepertinya wajar Angkatan Udara India deg-deg-ser