Pertama dalam Sejarah, Jepang Kembangkan Rudal Jelajah Jarak Jauh
Rudal Rusia

Pertama dalam Sejarah, Jepang Kembangkan Rudal Jelajah Jarak Jauh

Jepang sedang mengembangkan rudal jelajah jarak jauh yang mampu menyerang dari luar jangkauan pertahanan udara musuh. Jika ini benar maka akan menjadi senjata pertama dalam sejarah negara itu.

Surat kabar Yomiuri Shimbun mengutip sumber-sumber Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan Minggu 17 Maret 2019 rudal standoff  tersebut akan memiliki jangkauan 400 kilometer dan kecepatan 3 Mach. Rudal ini diperkirakan akan digunakan untuk menyerang kapal-kapal musuh jika terjadi ancaman langsung ke wilayah Jepang.

Rudal itu akan didasarkan pada rudal jelajah supersonik ASM3 yang selesai pada 2017 tetapi gagal masuk ke dalam rencana pengadaan  Pasukan Bela Diri Jepang untuk 2018 dan 2019.

Keputusan itu dibuat oleh Kementerian Pertahanan Jepang, yang mempertanyakan efektivitas ASM3 mengingat meningkatnya kemampuan pertahanan China dan memerintahkan modernisasi rudal sehingga dapat dibuat dalam beberapa tahun ke depan.

Surat kabar Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa pengembangan rudal dengan kemampuan ofensif mungkin tidak sesuai dengan konstitusi Jepang.

“Namun, pemerintah Jepang menganut pandangan bahwa kepemilikan senjata ofensif semacam itu tidak bertentangan dengan ketentuan hukum dasar, jika itu terkait dengan pertahanan diri,” tulis surat kabar itu.

Selain itu, rencana kebijakan pertahanan Jepang yang baru, yang disetujui pada akhir 2018, menyerukan pengembangan rudal jelajah buatan dalam negeri.

Pada bulan Desember 2018, pemerintah Jepang mengumumkan bahwa anggaran pertahanannya akan naik ke rekor US$ 47 miliar untuk tahun anggaran 2019 yang dimulai 1 April 2019. Peningkatan itu terjadi di tengah upaya Tokyo untuk meningkatkan pertahanan misilnya dan menyebarkan jet-jet F-35 buatan Amerika untuk melawan China.