Mantan Kepala Staf Udara India, Marsekal Udara AY Tipnis meyakini jika India memiliki armada jet tempur Rafale Prancis, maka Angkatan Udara India (IAF) akan menghancurkan setidaknya setengah dari pesawat tempur Pakistan yang ditemui selama pertempuran udara bulan lalu.
“Tujuan dari 24 jet Pakistan adalah untuk menyerang Srinagar, pangkalan Awantipora. Jika India memiliki Rafale pada saat itu, IAF akan menghancurkan setidaknya 12 dari mereka. Rafale akan meningkatkan moral IAF, ” kata AY Tipnis pada pertemuan puncak keamanan New Delhi Rabu 13 Maret 2019.
Dia merujuk pada pertempuran udara 27 Februari antara India dan Pakistan setelah serangan bunuh diri 14 Februari terhadap konvoi paramiliter India yang menewaskan sedikitnya 40 tentara dan mendorong serangan udara India terhadap target yang ada di wilayah Kashmir yang dikontrol Pakistan.
Selama pertempuran udara, Angkatan Udara India meyakini telah menjatuhkan jet tempur Angkatan Udara Pakistan F-16 tetapi kehilangan sebuah pesawat tempur MiG-21 Bison.
Pernyataan Tipnis datang ketika New Delhi terkunci dalam perdebatan atas dugaan dalam kesepakatan senilai US$ 8,7 miliar untuk pembelian 36 jet tempur Rafale yang ditandatangani pada tahun 2016.
Awal pekan ini, pemerintah India mengklaim bahwa kebocoran dokumen yang berkaitan dengan kesepakatan Rafale, yang diterbitkan oleh surat kabar The Hindu, tidak hanya melanggar ketentuan perjanjian dengan vendor tetapi juga membahayakan keamanan nasional.
Pemerintah menuduh bahwa dokumen-dokumen yang dilampirkan dalam petisi peninjauan oleh penggugat dan kemudian diakses dan diterbitkan oleh media, termasuk The Hindu, berisi informasi sensitif, termasuk yang terkait dengan kemampuan tempur pesawat.