Pasukan Rusia dituduh melancarkan 11 serangan terhadap posisi Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Operasi Pasukan Gabungan atau Joint Forces Operation (JFO) di Ukraina timur selama beberapa hari terakhir.
“Pada 27 Februari, pasukan pimpinan Rusia melancarkan 11 serangan terhadap pasukan Ukraina. Artileri 122mm, 120mm, dan 82mm digunakan enam kali, dan 44 peluru serta mortir ditembakkan, ” kata pusat pers dari kantor pusat JFO sebagaimana dilaporkan media Ukraina Ukrinfrom Kamis 28 Februari 2019.
Selain itu, pasukan Rusia menembaki posisi Ukraina menggunakan sistem rudal anti-tank, peluncur granat, senapan mesin berat, senjata kecil dan senjata penembak jitu.
Di zona aksi pasukan taktis Timur, pasukan pimpinan Rusia menggunakan mortir 120mm, peluncur granat dari berbagai sistem dan senjata kecil untuk membom posisi Ukraina di dekat Vodiane (94km selatan Donetsk); Mortir 82mm dan sistem rudal anti-tank di luar Chermalyk (31km utara-timur Mariupol); senjata penembak jitu – dekat Hnutove (20km utara-timur Mariupol).
Di zona aksi pasukan taktis “Utara”, Rusia menembakkan artileri 122mm, mortir 82mm, dan sistem rudal anti-tank kepada pasukan Ukraina di dekat Krymske (42km utara-barat Luhansk); Mortir 82mm – di luar Zhovte (17km utara-barat Luhansk); senapan mesin berat dan senjata kecil – di luar Novoluhanske (53km utara-timur Donetsk); senjata kecil – di luar Stanytsia Luhanska (16km utara-timur Luhansk). Akibat penembakan itu, seorang prajurit Ukraina terluka.
Joint Forces Operation (JFO)merupakan pasukan gabungan antara Rusia dan Ukraina yang ditempatkan untuk menjaga perjanjian gencatan senjata.