M16, CIA, Mossad Operasi Bersama Selundupkan Ilmuwan Nuklir Iran ke Inggris
Kapal karet yang diduga digunakan untuk membawa ilmuwan nuklir Iran /Express

M16, CIA, Mossad Operasi Bersama Selundupkan Ilmuwan Nuklir Iran ke Inggris

Agen mata-mata MI6 Inggris, CIA Amerika dan Mossad Israel melakukan operasi bersama untuk menyelundupkan ilmuwan nuklir Iran ke Inggris dan selanjutnya ke Amerika. Ilmuwan itu harus melakukan perjalanan penuh liku dan tantangan.

Express mengutip sumber-sumber informasi melaporkan Senin 11 Februari 2019 ilmuwan itu dilaporkan memiliki informasi tentang program nuklir Iran dan terlibat dalam pembunuhan ahli nuklir top Teheran, Mostafa Ahmadi Roshan, pada 2012. Pria berusia 32 tahun itu terbunuh oleh bom magnet yang menempel di mobilnya di Teheran. Sopirnya juga meninggal.

Untuk bisa sampai Inggris, Ilmuwan berusia 47 tahun, yang namanya belum terungkap, harus menempuh jarak 3.000 mil (4.828 kilometer) melalui darat ke pantai Prancis dekat Calais setelah dinas rahasia Israel dilaporkan menyelundupkannya keluar dari tanah kelahirannya.

“Begitu tiba di Prancis, pertanyaan tentang bagaimana membawanya ke Inggris tetap ada. Kami tidak bisa begitu saja menerbangkannya. Meskipun tidak biasa, diputuskan untuk menyusupkan ke dalam sekelompok migran yang bersiap menyeberang Selat Ingris dengan kapal karet,” salah satu sumber mengatakan.

Sumber itu menambahkan bahwa semua ini bukan tanpa tantangannya mengingat bahwa ketidakhadiran ilmuwan itu dengan cepat terdeteksi pihak Iran dan unit khusus Korps Pengawal Revolusi Iran telah dikirim untuk mengejarnya.

Setelah ia tiba di Lydd, Kent, dengan 12 migran lain pada Malam Tahun Baru. Teknisi nuklir tersebut diwawancarai oleh MI6 sebelum diterbangkan ke Amerika.

Rencana untuk menyelundupkan ilmuwan nuklir ini dibuat pada Oktober 2018 ketika ilmuwan yang bertahun-tahun jadi aset Mossad tersebut mengaku khawatir akan terbongkar.

Rencana juga disusun setelah Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan pada awal Mei tentang penarikan Washington dari perjanjian nuklir Iran 2015, juga dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Trump juga berjanji untuk mengembalikan semua sanksi anti-Iran yang dibatalkan setelah penandatanganan JCPOA.