Australia Tandangani Proyek Kapal Selam Senilai Rp701 Triliun
Kapal Selam Kelas Collin Australia /The Australian

Australia Tandangani Proyek Kapal Selam Senilai Rp701 Triliun

Setelah beberapa tahun negosiasi, para pejabat Australia akhirnya menandatangani perjanjian untuk pembangunan armada kapal selam baru  senilai US$50 miliar atau sekitar Rp701 triliun

Pejabat Pertahanan dan Angkatan Laut telah terkunci dalam negosiasi selama beberapa tahun untuk menghasilkan 12 kapal selam. Kapal selam ini dibangun untuk menggantikan armada Kelas Collins yang mulai menua.

Pada bulan Desember ada laporan bahwa proyek US$ 50 miliar bisa datang terlambat dan akan membutuhkan biaya tambahan hinggan jutaan dolar.

Namun, pernyataan bersama dari Perdana Menteri Scott Morrison dan Menteri Pertahanan Christopher Pyne mengatakan pekerjaan akan berlanjut pada kapal selam kelas serangan pertama, yang diberi nama HMAS Attack, untuk mengirimkannya sesuai jadwal yakni pada awal 2030-an.

“Kapal selam itu akan membantu melindungi keamanan dan kemakmuran Australia selama beberapa dekade mendatang dan juga memperdalam hubungan pertahanan antara Australia dan Prancis,” kata pernyataan itu.

“Konstruksi kapal selam yang unggul secara regional telah dimulai dan pekerjaan akan berlanjut berdasarkan perjanjian, yang merupakan dasar kontrak untuk program tersebut,” tambah pernyataan itu sebagaimana dilaporkan SBS News Minggu 10 Februari 2019.

Kapal selam adalah pilar utama dari Rencana Pembangunan Kapal Nasional senilai US$ 90 milia, di mana 54 kapal angkatan laut akan dibangun di Australia.

Pengembangan konstruksi kapal selam di Osborne di Australia Selatan terus berlanjut sebagai bagian dari kegiatan lain yang diperlukan untuk melaksanakan program.