Direktur Intelijen Nasional Amerika Dan Coats mengingatkan Israel bahwa Iran kemungkinan akan menyerang balik jika Tel Aviv terus melakukan serangan udara ke Suriah yang menyasar mereka.
Pernyataan itu mAdd Newuncul di tengah ketegangan yang membara antara Israel dan Iran terkait serangan udara lanjutan yang menargetkan situs militer Iran di Suriah dan retorika anti-Israel yang diintensifkan Teheran.
“Kami menilai bahwa Iran berupaya menghindari konflik bersenjata besar dengan Israel. Namun, serangan Israel yang mengakibatkan korban meningkatkan kemungkinan pembalasan Iran terhadap Israel ,” kata Coats saat berbicara di depan Komite Intelijen Senat sebagaimana dikutip Sputnik Rabu 30 Januari 2019.
Coats juga mengaku ada upaya Teheran untuk memperluas kekuatannya di Suriah yang memicu serangan udara Israel.
“Iran terus mengejar pembangunan pangkalan militer permanen dan kesepakatan ekonomi di Suriah dan mungkin ingin mempertahankan jaringan pejuang Syiah di sana. Upaya Iran untuk mengkonsolidasikan pengaruhnya di Suriah dan pasukan Hizbullah telah mendorong serangan udara Israel pada Januari 2019 terhadap posisi Iran di Suriah dan menggarisbawahi kekhawatiran kami yang semakin besar tentang pengaruh Iran di wilayah tersebut dan risiko konflik akan meningkat ” .
Pernyataan Coats tampaknya menggemakan komentar serupa yang dibuat oleh pejabat Israel, termasuk Presiden Reuven Rivlin, yang telah memperingatkan awal pekan ini bahwa Iran mungkin “mengintensifkan tanggapannya” terhadap serangan Israel.
Ketegangan antara Israel dan Iran telah mendidih karena serangan udara Israel yang berkelanjutan di Suriah. Iran juga telah meningkatkan retorika anti-Israel, berjanji untuk menghapusnya dari peta politik.
Pada 28 Januari 2019, Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi iran Brigjen Hossein Salami mengatakan bahwa “jika Israel mengambil tindakan apa pun untuk berperang melawan kita, itu pasti akan mengarah pada penghapusan dan pembebasan wilayah pendudukannya sendiri. Strategi Iran adalah menghapus rezim Zionis dari peta politik, dan Israel berkontribusi terhadap ini dengan kegiatan kriminal mereka “.
Awal bulan ini, Israel melakukan serangan selama dua hari berturut-turut, mengenai fasilitas militer, depot senjata, pusat intelijen dan kamp pelatihan di sekitar Bandara Internasional Damaskus yang diduga milik Iran.
Sistem pertahanan udara Suriah mampu mencegat sekitar 30 rudal sebelum mencapai target, meskipun militer Rusia kemudian mengkonfirmasi bahwa serangan itu telah menewaskan empat prajurit Suriah dan enam lainnya terluka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya bersumpah untuk terus menghadapi kegiatan militer Iran di Suriah dan menambahkan “tidak akan berhenti menyerang” posisi Teheran.