Rusia menyebut Amerika hulu ledak baru yang dikembangkan Amerika meningkatkan risiko perang nuklir. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dua hari setelah Badan Keamanan Nuklir Nasional mengumumkan bahwa Amerika telah mulai memproduksi hulu ledak W76-2 yang telah mencapai kemampuan operasi awal atau Initial Operational Capability [IOC] .
“Mengenai pengumuman tentang peluncuran produksi hulu ledak nuklir hasil rendah baru di Amerika Serikat, izinkan saya mengingatkan Anda bahwa topik ini sudah termasuk dalam ulasan kebijakan nuklir Washington tahun lalu. Kami menyatakan keprihatinan serius pengembangan amunisi hasil rendah seperti itu menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir dan tentu saja meningkatkan risiko konflik nuklir “, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebagaimana dilaporkan Sputnik Rabu 30 Januari 2019.
Lavrov juga mencatat bahwa penting untuk memahami peran apa yang ditugaskan Washington ke Eropa dan peran apa yang siap dimainkan Eropa, mengingat masa lalu, mau atau tidak mau, dimainkan bersama dengan gerakan Amerika.
Dia juga mencatat bahwa Moskow akan mengikuti reaksi negara-negara Eropa terhadap Amerika yang menghasilkan hulu ledak nuklir baru.
Desain hulu ledak baru merupakan modifikasi dari W76-1 yang digunakan untuk rudal balistik Trident milik Angkatan Laut. Menurut Defense News hulu ledak W76-2, lebih kecil dari senjata yang diledakkan di Hiroshima, Jepang, menjelang akhir Perang Dunia II.