Aksi saling cegat terjadi antara pesawat Rusia dan Amerika serta sekutunya. Setelah dua bomber Tu-160 dicegat F-22 Raptor Amerika dan FC-18 Hornet Kanada, kini giliran Rusia mengirimkan Su-27 Flanker untuk mengintersep pesawat patroli maritim P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan sebuah jet tempur Su-27 Rusia terbang cepat untuk mencegat pesawat Boeing P-8A Poseidon Amerika di atas Laut Baltik Senin 28 Januari 2019.
Sebelumnya sebuah Su-27 Rusia juga pada 24 Januari 2019 juga dikerahkan untuk mencegat pesawat pengintai Gulfstream Swedia.
Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa sistem kontrol wilayah udara Rusia menemukan target udara yang mendekati perbatasan negara Rusia di atas perairan netral Laut Baltik.
“Untuk mencegat sasaran, sebuah jet tempur Su-27 diterbangkan. Awak jet Rusia mendekati objek terbang sambil menjaga jarak yang aman, di mana ia mengidentifikasi itu sebagai pesawat militer Boeing P-8A Poseidon Amerika,” kata pernyataan kementerian itu sebagaimana dikutip Sputnik.
Setelah pesawat Amerika terbang menjauh dari perbatasan Rusia, Su-27 Flanker kembali ke pangkalan militernya.
Sebelumnya pada Sabtu 26 Januari 2019, jet tempur Angkatan Udara Amerika dan Kanada mencegat dan mengawal pembom strategis Rusia Tu-160 Blackjack yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Kanada.
Menurut North American Aerospace Defense Command and the United States Northern Command (NORAD), pesawat E-3 Sentry AWACS, dua F-22 Raptor Angkatan Udara Amerika dan dua jet tempur CF-188 Hornet Kanada dikirim untuk mengidentifikasi dua Tu -160 Blackjack Rusia tersebut. Tidak ada laporan tentang konflik antara pesawat Rusia, Amerka dan Kanada.
NORAD mengatakan menggunakan radar, satelit, dan pesawat tempur untuk berpatroli di langit dan memonitor pesawat yang memasuki Amerika atau wilayah udara Kanada.
Pembom Rusia dalam kejadian tersebut dilaporkan tetap berada di wilayah udara internasional dan tidak memasuki wilayah berdaulat.