Militer Amerika harus diakui sebagai kekuatan yang dilengkapi dengan begitu banyak pesawat dari berbagai jenis. Semua pesawat akan menghabiskan biaya tinggi ketika terbang, tetapi beberapa di antaranya bisa dikatakan gila-gilaan dalam hal biaya.
Salah satu pesawat dengan biaya terbang paling tinggi adalah E-4 Nightwatch yang merupakan Nasional Airborne Operations Center. Pesawat yang didasarkan pada Boeing 747 ini juga dijuluki “Nightwatch,” dan berfungsi sebagai pos komando mobile survivable untuk presiden Amerika Serikat. Juga kerap disebut sebagai ‘Pesawat Kiamat’.
Dengan semua peralatan terbaru dan terbesar untuk tetap terbang di tengah-tengah perang nuklir habis-habisan dan semua penanggulangan top secret. Pesawat ini menghabiskan anggaran US$159.529 atau sekitar Rp2,2 miliar untuk setiap jam terbang. Angkatan Udara Amerika memiliki empat pesawat ini jadi bisa dibayangkan jika dalam satu hari dua pesawat terbang masing-masing empat jam saja. Biaya yang dibutuhkan akan mencapai Rp17,6 miliar.
Memang tidak sebanding dengan biaya terbang Air Force One yang merupakan pesawat kepresidenan Amerika Serikat.
Lembaga nirlaba National Taxpayer Union Foundation pernah melakukan Judicial Watch guna mengajukan Freedom of Information Act (FOIA) di pengadilan untuk meminta penjelasan tentang biaya operasional Air Force One. Angka yang didapat pun cukup fantastis.
Untuk satu jam penerbangan pesawat kepresidenan Amerika tersebut rakyat Amerika harus membayar dengan biaya US$206.337 atau sekitar Rp2,9 miliar untuk setiap jam terbangnya. Ada dua armada Air Force One tetapi mereka tidak pernah terbang bersama karena satu pesawat berfungsi sebagai cadangan.
E-4 Nightwatch masih lebih mahal dibandingkan bomber siluman B-2 Spirit yang biaya terbang per jamnya mencapai US$130.159 (Rp1,8 miliar). Angkatan Udara Amerika mengoperasikan 20 bomber ini
Pesawat kargo terbesar milik USAF C-5 juga memiliki biaya tinggi dalam sekali terbangnya yakni US$100.941 atau sekitar Rp1,4 miliar per jam. Tetapi biayanya sebanding dengan kemampuannya yang bisa membawa dua tank Abrams, sepuluh kendaraan tempur lapis baja, helikopter chinook, F-16, atau A-10.
Untuk kelas jet tempur, F-35A yang paling mahal yakni US$67.550 atau sekitar Rp954 juta per jam terbangnya. Angka ini jauh dibandingkan F-22 Raptor yang membutuhkan US$58.059 atau sekitar Rp820 juta setiap jam terbang.
Bahkan Raptor lebih murah dibandingkan biaya terbang CV-22 Osprey yang mencapai US$63.792 atau sekitar Rp901juta per jam
Sebagai perbandingan A-10 Thunderbolt II alias Warthog hanya menbutuhkan US$19.051 atau sekitar Rp269 juta setiap satu jam terbang
