
F-14 Tomcat
F-14 Tomcat dirancang untuk mempertahankan armada kapal induk dan mengalahkan pesawat lain saat terbang. Tetapi selama pengembangan, pilot uji menemukan beberapa masalah di pesawat dan harus ejeksi beberapa kali.
Untuk menghindari kritik, terutama dari Menteri Pertahanan saat itu Robert McNamara, Angkatan Laut Amerika memasukkan dengan cepat pesawat tempur ke produksi. Hal itu mendapat kecaman lagi pada tahun 1989 ketika Menteri Pertahanan Dick Cheney mencoba memangkas pembelian untuk menyelamatkan program-program lain.
Tetapi F-14 akhirnya membuktikan dirinya adalah jet tempur tangguh. Langit Libya, Irak, Bosnia, dan Afghanistan menjadi ajang pembuktian Tomcat. F-14 yang dibeli Iran saat masih menjadi sekutu Amerika juga membuktikan dominasi mereka atas MiG Irak. F-14 diperkirakan memiliki rekor membunuh 164 kali dengan satu kali ditembak. Namun, jumlahnya agak sulit karena ada F-14 milik Iran.

F/A-18 Hornet
Lagi-lagi pesawat. Dan F/A-18 adalah jawaban Angkatan Laut Amerika untuk biaya tinggi F-14. Tetapi biaya program F/A-18 menggelembung dari US$ 7 miliar menjadi US$ 40 miliar meskipun F/A-18 memiliki jangkauan, kecepatan, dan kemampuan membawa persenjataan.
F/A-18 pada waktunya akan membuktikan biaya mahal layak dikeluarkan. Angkatan Laut Amerika boleh menyombongkan diri bahwa mereka telah memecahkan semua rekor untuk pesawat taktis dalam hal ketersediaan, keandalan, dan pemeliharaan.
Selama Badai Gurun, pesawat dapat menembak jatuh jet Irak dan menghancurkan target darat pada saat sekali terbang. F/A-18 dengan segala turunnya menjadi jet tempur utama Angkatan Laut Amerika hingga saat ini.

Bomber B-1
Bomber B-1 melawan tren desain bomber di akhir 1960-an. Sebagian besar terfokus pada pembom yang lebih cepat dan terbang lebih tinggi yang bisa terbang di atas pertahanan udara musuh dan berlari lebih cepat dari pesawat tempur yang berangkat untuk mencegatnya.
Sementara B-1 dibayangkan sebagai pembom yang terbang rendah dan sebagai gantinya akan bermanuver untuk menghindari pertahanan udara. Tetapi pengembangan yang mahal menjadikannya kontroversial dan bahkan pembom B-1 dibatalkan pada tahun 1977.
Tetapi Reagan menghidupkan kembali program pada tahun 1981, dan persyaratan pesawat diubah, memperlambatnya menjadi 1.2 Mach dan meningkatkan muatan yang diperlukan. B-1B melakukan debut produksi pada tahun 1984 dan memegang hampir 50 rekor dunia di kelasnya untuk kecepatan, muatan, jangkauan, dan waktu pendakian.
Pesawat itu terbang di atas medan perang Yugoslavia, Irak, dan Afghanistan, dan menyumbang 40 persen atau lebih dari bom yang dijatuhkan selama beberapa periode konflik di negara-negara tersebut.
Sumber: We Are the Mighty