Prancis Bersumpah akan Terus Bertempur di Suriah

Prancis Bersumpah akan Terus Bertempur di Suriah

Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan terus bertempur di Suriah meski Amerika Serikat sebagai pimpinan koalisi anti ISIS menarik pasukannya dari negara tersebut.

Dia juga mengingatkan kematian empat orang Amerika di Suriah minggu ini menunjukkan bahwa pertempuran melawan kelompok garis keras tersebut akan terus berlanjut. Untuk itu dia bersumpah akan terus mempertahankan pasukannya.

“Pengumuman penarikan sekutu Amerika kami tidak akan membelokkan kami dari tujuan strategis kami untuk membasmi ISIS,” kata Macron dalam sebuah pidato di depan angkatan bersenjata di Toulouse Jumat 18 Januari 2019.

Mengutip kematian 16 orang, termasuk empat orang Amerika, dalam pemboman bunuh diri di Manbij, Suriah, dekat perbatasan dengan Turki, Macron mengatakan beberapa bulan ke depan akan menentukan.

“Kami akan tetap terlibat secara militer di Levant [Suriah] dalam koalisi internasional  selama tahun mendatang,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters.

Prancis telah mengkritik keras keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik pasukannya dari Suriah setelah menganggap mereka menang.  Pada Desember Macron mengatakan sebagai sekutu tindakan tersebut tidak layak dilakukan. “Seorang sekutu harus bisa diandalkan. Saya sangat menyesali keputusan yang dibuat di Suriah.”

Trump membuat pengumuman mengejutkan pada 19 Desember dengan mengatakan akan menarik sekitar 2.000 tentara Amerika dari Suriah karena ISIS telah dikalahkan.