Kementerian Pertahanan Amerika dalam tinjuan tentang kemampuan pertahanan rudal menyebutkan bahwa Rusia telah mentransfer teknologi rudal ke Korea Utara. Tentu saja Rusia dengan tegas membantah hal tersebut.
Dalam ulasan pertahanan rudal yang baru-baru ini dikeluarkan Pentagon mengatakan “Korea Utara telah memperoleh teknologi pertahanan rudal Rusia dan sedang mengembangkan kemampuan pertahanan rudal mobile-nya. Meski diproduksi sendiri, pencegat dan sistem radar memiliki kesamaan dengan sistem Rusia “.
Sekretaris Pertahanan untuk Kebijakan John Rood mengatakan kepada wartawan pada Kamis 17 Januari 2019 Korea Utara menghasilkan sistem tambahan dan mereka tumbuh semakin canggih. Untuk itu Amerika harus memberi respons yang kuat dan efektif.
Utusan Rusia untuk Pyongyang Alexander Matsegora segera mengecam tuduhan tersebut dan menyatakan sebagai tudingan tanpa dasar.
“Saya ingin menyatakan dengan semua tanggung jawab saya bahwa tuduhan terhadap Rusia memberikan teknologi rudal dan pertahanan udara kepada Korea Utara sama sekali tidak berdasar,” katanya Jumat 18 Januari 2019 sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Washington, menurutnya gagal menemukan dalih untuk tuduhan terhadap mereka, “Itulah sebabnya mereka membuat tipuan lain. Dengan cara yang tidak adil ini, [Amerika Serikat] juga berusaha membenarkan kebijakannya yang tidak stabil di bidang keamanan internasional,” tambah Matsegora.
Situasi di Semenanjung Korea sebenarya mulai reda dari ketegangan setelah Pyongyang membuka diri untuk melakukan pembicaraan. Pemimpin Korea Utara Kim Jong un telah melakukan pertemuan dengan para pemimpin Amerika, China dan Korea Selatan serta berjanji untuk menghapus senjata nuklir mereka. Namun pembicaran damai masih belum berjalan maksimal karena Amerika tetap bersikukuh mempertahankan sanksinya kepada Pyongyang.