Angkatan Udara Amerika merilis sejumlah foto menarik yang menunjukkan rendering jet tempur F-6 menggunakan skema jet-jet tempur negara lain yang dianggap sebagai musuh. Jet-jet tempur itu sedang dibangun dan akan dikumpulkan di pangkalan yang membentang dari Alaska ke Florida.
Komandan Wing 57 Brigjen Robert Novotny mengkonfirmasi F-16C dari ‘Aggressor Squadron’ ke-64 Amerika yang berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada akan diwarna dengan skema cat kamuflase digital pixilated gaya Su-57.
Dalam sebuah posting yang diterbitkan di halaman Facebook disertai dengan beberapa rendering pesawat, Novotny berjanji jet skema baru itu akan segera diluncurkan.
Menurut Novotny, pengerjaan cat miripo Su-57 harus selesai pada saat musim panas tiba, dengan pesawat diharapkan untuk akan membuat debut publiknya di pertunjukan udara Negara Penerbangan November mendatang.
Pemberian cat agressor baru ini bukan sekadar agar “terlihat keren,” tetapi karena mereka dapat mencerminkan realitas geopolitik saat ini dan dapat memberikan beberapa indikasi ancaman udara apa yang Pentagon anggap mendesak.
Secara khusus, pesawat ‘agresor’ dirancang untuk mensimulasikan pertempuran udara secara realistis terhadap calon musuh yang mungkin, termasuk taktik, prosedur, tembakan SAM musuh, dan sebagainya. Semua direplikasi dalam latihan dan berdasarkan data intelijen Amerika.
Namun, tetap dipertanyakan bagaimana jet tempur generasi keempa Amerika dapat mensimulasikan kemampuan Su-57, pesawat generasi generasi kelima Rusia, khususnya mengingat fakta bahwa Su-57 dihiasi dengan cat khusus untuk menghindari deteksi radar.
https://www.facebook.com/57WGCommander/posts/297744884149057
Angkatan Udara Amerika memiliki sejarah panjang mewarnai pesawat mereka agar terlihat seperti calon musuh dari Rusia, China, Iran, dan calon musuh lainnya. Sejak masa Perang Dingin, Angkatan Udara Amerika juga telah mengkoleksi MiG-21 dan sejak runtuhnya Soviet, MiG-29 dan Su-27 juga tersebar di pangkalan-pangkalan di Alaska, Nevada, Virginia dan Florida.