Rusia memperkirakan unjuk kekuatan militer oleh Amerika di perbatasan mereka akan terus meningkat dan hal itu dinilai sebagai hal hal yang akan mengacaukan dunia.
“Secara umum, analisis kami menunjukkan bahwa kehadiran Amerika di dekat perbatasan kami akan tumbuh,” kata Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev dalam sebuah wawancara dengan Rossiyskaya Gazeta dan dikutip TASS.
Menurutnya, langkah-langkah seperti itu pasti akan memunculkan tanggapan dan perkiraan negatif dari Rusia.
“Pertumbuhan kehadiran militer adalah ancaman militer bagi negara kami, elemen yang jelas dari destabilisasi situasi di dunia, yang menciptakan kebijakan ketidakpercayaan daripada kebijakan kemitraan,” kata kepala keamanan Rusia itu.
Dia mengingatkan bahwa selama Perang Dingin, amerika telah membangun sekitar 1.200 pangkalan militer di seluruh dunia.
“Sejak akhir konfrontasi antara Amerika dan Uni Soviet, jumlah mereka telah menurun, namun, saat ini ada sekitar 800 pangkalan Amerika di dunia. Juga, kita tidak boleh lupa bahwa Amerika didukung sejumlah kapal induk dan kapal amfibi, yang menggantikan pangkalan-pangkalan darat. Pada dasarnya, kami dapat mengkonfirmasi kembalinya Washington ke ‘diplomasi kapal perang’ yang terkenal, “tambah Patrushev.
Adapun perbatasan barat Rusia, catanya, mengalami pertumbuhan kehadiran militer Amerika dan anggota NATO lainnya.
“Pada 2019, penempatan kelompok batalion taktis multinasional di Latvia, Lithuania, Estonia dan Polandia akan berlanjut. Di pada saat yang sama, Brussels tidak menyembunyikan fakta bahwa tujuan utamanya adalah mengendalikan negara kita, “katanya.
“Penguatan segmen Eropa dari sistem pertahanan rudal global Amerika terus berlanjut. Peresmian kompleks pertahanan rudal di Polandia selain yang sudah berfungsi di Rumania diharapkan dilakukan pada tahun 2020.”