
Baik Anka maupun Wing Long sama-sama Medium Altitude Long Endurance (MALE). Keduanya bisa dikatakan satu kelas dengan drone Predator atau Reaper milik Amerika Serikat. Bagaimana perbandingan keduanya dari berbagai sisi? Mari kita lihat
DESAIN
Anka
Menggunakan konstruksi material komposit dengan beberapa alat kelengkapan dan bingkai dibangun menggunakan bahan kekuatan tinggi untuk menahan beban.
Dilengkapi dengan roda pendaratan tipe roda yang dapat ditarik yang terdiri dari single nose landing gear (NLG) dan sesasang main landing gear (MLG).
Operasi penerbangan Anka dikendalikan dan dipantau menggunakan stasiun kontrol darat atau ground control station (GCS). UAV dikendalikan secara real time dari GCS selama penerbangan.
Struktur badan pesawatnya dirancang untuk meminimalkan penampang radar. Ini fitur dua sirip ekor vertikal, disusun dalam bentuk V. Roda pendaratan tri-siklus, dengan dua roda utama di bawah badan pesawat dan satu roda tunggal di bawah hidung.
Wing Long
Struktur badan pesawatnya dirancang untuk meminimalkan penampang radar. Ini fitur dua sirip ekor vertikal, disusun dalam bentuk V. Roda pendaratan tri-siklus, dengan dua roda utama di bawah badan pesawat dan satu roda tunggal di bawah hidung.
UKURAN
Anka
panjang delapan meter, rentang sayap 17,3m dan tinggi 3,4m serta berat take-off maksimum UAV adalah 1.600 kg.
Wing Long
panjang 9,05 m, rentang sayap 14 m dan tinggi 2,77 m dan memiliki berat lepas landas maksimum 1.100 kg serta dapat membawa 200 kg muatan eksternal. Versi dasar memiliki dua cantelan di bawah sayap, sedangkan Wing Loong II memiliki enam cantelan.
MUATAN
Anka
Dapat membawa dua muatan untuk misi intelligence, surveillance, target acquisition and reconnaissance (ISTAR). Termasuk di dalamnya electro-optic / forward looking infrared / laser range finder (EO/FLIR/LRF) radar AselFLIR 300T dan synthetic aperture radar / ground moving target indicator / inverse SAR (SAR/GMTI/ISAR).
Sistem radar AselFLIR 300T dipasok oleh Aselsan. Dua payload primer ditampung dalam dua teluk payload terpisah. Sistem kontrol lingkungan (ECS) digunakan untuk mengendalikan suhu kompartemen avionik.
Versi senjata menggunakan rudal Cirit dan bom dipandu
Wing Long
Pod elektro-optik, dipasang di bawah bagian depan badan pesawat, terintegrasi dengan kamera dan sensor inframerah untuk mengumpulkan data pengawasan dan penargetan di kondisi siang hari dan cahaya rendah / malam.
UAV juga dilengkapi dengan radar synthetic aperture, laser designator, kamera forward-looking infrared (FLIR, serta penanggulangan elektronik.
Opsi persenjataan termasuk rudal anti tank udara ke permukaan AKD-10, roket dipandu BRMI-90 90mm, bom FT-7/130 130kg, bom FT-9/50 50kg, bom FT-10 / 25 25kg, amunisi persisi dipandu atau precision-guided munition (PGM) GB-7/50 50kg dan GB-4/100 PGM.
PROPULSI DAN DAYA TAHAN
Anka
Menggunakan sistem propulsi piston-prop tipe pusher mengintegrasikan mesin empat silinder Thielert Centurion 2.0 turbocharged. Mesin yang menggerakkan generator tenaga listrik menghasilkan daya sebesar 155hp. Propulsi menggerakkan baling-baling tiga bilah kecepatan konstan.
Tangki bahan bakar terletak di tengah badan pesawat dilengkapi dengan sensor ketinggian bahan bakar dan pompa jet. Mesin menggunakan bahan bakar JP8 atau yang setara. Sistem propulsi memberikan daya tahan 24 jam pada ketinggian 30.000 kaki.
Wing Long
Drone ini didukung oleh mesin 100hp turbocharged yang menggerakkan baling-baling tiga bilah dan dipasang di bagian belakang.
Wing Loong memiliki kecepatan penerbangan maksimum 280 km / jam, dapat beroperasi pada rentang 4.000 km, dan terbang hingga ketinggian maksimum sekitar 5 km.
Pesawat dapat melakukan misi selama lebih dari 20 jam dan dapat mengirimkan data sejauh 200 km. Jarak take-off dan landing roll masing-masing adalah 600 m dan 800 m.
Sumber: Air Force Technology