Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyita “sangat banyak rahasia” selama operasi keamanan Israel yang gagal di Jalur Gaza pada November.
“Kami menyita peralatan dan piranti teknik yang berisi sangat banyak rahasia. Musuh ([Israel] mengira bahwa kami tidak bisa menggunakan alat dan perlengkapan yang kami rebut,” kata Abu Ubayda dalam satu taklimat di Jalur Gaza.
Abu Ubayda sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu mengatakan Israel mestinya khawatir. “Tumpukan informasi yang kami sita ini akan memberi kami keunggulan strategis dalam perang urat syaraf yang kami lancarkan melawan Israel,” katanya Minggu 13 Januari 2019.
Pada 11 November, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah mengetahui penyusupan pasukan Israel ke dalam Khan Younis, bagian timur Jalur Gaza. Tujuh orang Palestina dan satu prajurit Israel tewas dalam penyusupan terselubung Israel itu. Peristiwa tersebut diikuti oleh peningkatan operasi militer terhadap Jalur Gaza.
Abu Ubayda mengatakan tujuan operasi Israel itu ialah memasang peralatan untuk menyadap jaringan kelompok perlawanan Palestina. Ia menyatakan upaya Israel membentur cadas kendati negeri tersebut menggunakan semua kesempatan yang ada.
Ia juga menyeru rakyat yang melakukan kegiatan mata-mata buat Israel, berjanji mereka akan menghentikan perbuatan mereka.
Kementerian Dalam Negeri Palestina, yang berpusat di Jalur Gaza, pada Selasa 8 Januari 2019 mengumumkan penangkapan sebanyak 45 orang Palestina yang dituduh bekerjasama dengan operasi Israel untuk menyusup ke Khan Younis.