Hanwha Corporation Korea Selatan berencana menawarkan sistem pertahanan udara generasi berikutnya, yang disebut Biho 2 kepada Angkatan Darat Amerika yang sedang mencari pertahanan rudal jarak pendek.
Sebuah sumber dari Hanwha Corporation mengatakan bahwa perusahaan dengan mitra dari Amerika Serikat sedang bekerja untuk menawarkan sistem pertahanan udara mandiri baru tersebut.
Biho 2 adalah sistem pertahanan udara generasi baru dengan kemampuan kuat melawan semua ancaman udara seperti roket, rudal, dan drone yang dipersenjatai.
Sebagaimana dilaporkan Defense Blog Minggu 6 Januari 2018 dan dikutip JejakTapak Sistem ini dirancang untuk melakukan berbagai misi di berbagai lingkungan medan perang. Kemampuan manuver yang tinggi dan waktu reaksi yang sangat baik dari Biho 2 tidak hanya meningkatkan ketahanan aliansi, tetapi juga sangat efektif untuk pertahanan udara dari fasilitas utama.
Sistem pertahanan udara self-propelled yang baru adalah versi yang disempurnakan dari sistem self-propelled gun dan rudal Hybrid Biho yang akan dipasang di kendaraan tempur infanteri baru AS21 Redback baru (atau platform roda 8 × 8).
Biho 2 akan dilengkapi dengan beberapa sistem senjata misil universal dan platform senjata, termasuk sebuah meriam 30 atau 40mm yang dapat menembakkan amunisi airburst, jenis baru amunisi peledak taktis anti-personil yang meledak di udara, menyebabkan efek serpihan efek ledakan udara ke musuh.
Selain persenjataan utama, Biho 2 dipersenjatai dengan rudal permukaan ke udara dan peluncur permukaan ke permukaan yang dapat dipasang di sisi atap turret.
Biho 2 dikembangkan untuk memenuhi persyaratan operasional untuk menghadapi ancaman drone, helikopter, dan rudal jelajah