Kementerian Pertahanan Indonesia telah memesan empat kapal cepat rudal KCR-60M dari perusahaan pembuat kapal milik negara PT PAL.
Seorang pejabat senior dari PT PAL kepada IHS Jane mengkonfirmasi kontrak untuk kapal-kapal serang cepat senilai sekitar Rp2,8 triliun tersebut dan ditandatangani pada 28 Desember di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Semua kapal akan dibangun oleh PT PAL di fasilitasnya di Surabaya.
Namun, tidak seperti kontrak untuk empat kapal kelas KCR-60M sebelumnya, pesanan terbaru menyerukan pekerjaan konstruksi dalam konfigurasi ‘fitted-for-but-not-with’ (FFBNW) atau tanpa semua efektor tempur termasuk senjata, sensor , dan sistem penanggulangan.
Jane menyebut Kementerian Perindustrian Indonesia akan mengeluarkan kontrak terpisah untuk senjata dan sensor kapal, meskipun tidak jelas kapan hal ini diharapkan terjadi.
Angkatan Laut Indonesia saat ini mengoperasikan tiga armada kapal KCR-60M, yang ditugaskan antara Mei dan September 2014, dan saat ini sedang menunggu pengiriman kapal keempat yang diluncurkan pada Februari 2018 lalu.
Kelas ini memiliki panjang keseluruhan 59,8 m, lebar 8,1 m, dan draft lambung 2,6 m. Didukung oleh dua mesin diesel MTU 20V 4000 M73L, kapal dapat mencapai kecepatan maksimum 28 kt dan jangkauan maksimum 2.400 n mil pada 20 kt. Dengan 43 awak kapal ini memiliki daya tahan sembilan hari.
KCR-60M pada awalnya dirancang oleh perencana pertahanan Indonesia sebagai platform ‘hit and run’ yang dapat dengan cepat mengerahkan rudal anti-kapal yang dipandu melawan para kapal permukaan yang lebih besar, sebelum kemudian mundur dengan cepat.