Indonesia dilaporkan baru-baru ini memesan beberapa kendaraan evakuasi medis lapis baja atau Armored Medical Evacuation Vehicles (AMEV) yang dibangun Delta State Military Scientific-Technical Centre (STC Delta) Georgia.
Army Recognition mengutip Direktur Jenderal Delta STC melaporkan Jumat 4 Januari 2019, kontrak telah ditandatangani dan pembayaran telah dilakukan antara Indonesia dan Georgia untuk pembelian AMEV ini. Untuk saat ini, detail belum dikomunikasikan. STC Delta adalah adalah pusat produksi Georgia untuk perangkat keras militer dan sipil.
Kendaraan evakuasi medis lapis baja Didgori adalah varian dari kendaraan lapis baja ringan (LAV) Didgori 4×4, yang diluncurkan pada 2011.
Kendaraan ini dirancang untuk mengangkut tentara yang terluka dan memberikan bantuan medis dasar. Digdori menggunakan chasis 4×4 wheeled Ford F550 super heavy-duty truck dan memiliki panjang 6,55 m, lebar 2,39 m dan ground clearance 0,5 m.
Kendaraan ini digerakkan oleh mesin diesel turbocharged 6,7 liter yang menghasilkan daya 300hp ditambah dengan transmisi otomatis dengan enam gigi maju dan mundur yang memungkinkan kendaraan untuk mencapai kecepatan maksimum hingga 120 km / jam.
Kabin medis belakang dapat diisi satu perawat dan empat tentara terluka dan dilengkapi dengan enam jendela kaca tahan peluru. Didgori AMEV dilengkapi dengan sistem interkom dan walkie-talkie, sistem pemanas dan pendingin udara.
Kendaraan ini juga menawarkan perlindungan balistik serba dengan tingkat armor EN1063 B7 +. Ini mencakup perlindungan dari peluru peluru kaliber 7,62 lapis baja dan pecahan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak pendek. Selain itu juga bisa melindungi dari ancaman ledakan kinetik dan ranjau.
