China telah menguji coba bom non-nuklir terbesarnya yang disebut setara dengan GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB) atau juga disebut sebagai “Mother of All Bombs” milik Amerika Serikat
Bom dibangun China Ordnance Industries Group Corporation Limited, sebuah perusahaan milik negara, yang lebih dikenal dengan singkatan resmi Norinco. Merujuk kantor berita resmi Xinhua, surat kabar resmi Partai Komunis China The Global Times mengatakan, senjata itu memiliki berat beberapa ton dan dianggap sebagai bom non-nuklir paling kuat China. Xinhua juga mengklaim bom tersebut memiliki kekuatan setara dengan MOAB Amerika.
Mengutip analis militer China, Wei Dongxu, The Global Times melaporkan ukuran bom itu, jika dibandingkan dengan bom H-6K, kemungkinan berukuran lima hingga enam meter dengan panjang hampir 20 kaki.
“Ledakan dahsyat itu dapat dengan mudah dan sepenuhnya menghapus sasaran tanah yang dibentengi seperti bangunan yang diperkuat, benteng dan tempat perlindungan,” kata Wei sebagaimana dilaporkan Global Times Kamis 3 Desember 2019 dan dikutip JejakTapak.

Dia juga mencatat bahwa senjata itu juga dapat digunakan untuk membersihkan hambatan dan memberikan ruang bagi zona pendaratan helikopter seperti membersihkan hutan.
Amerika pertama kali mengembangkan GBU-43 / B Massive Ordnance Air Blast setelah invasi Irak tahun 2003, tetapi baru menggunakan senjata tersebut dalam pertempuran pada April 2017 ketika Lockheed Martin MC- 130 Hercules menjatuhkan alat seberat 11 ton itu ke sebuah kompleks gua milik ISIS di distrik Achin di provinsi Nangarhar selatan.
Tidak mau kalah, Rusia juga dikabarkan membangun bom besarnya sendiri untuk digunakan di Suriah sebagai bagian dari kampanye saingan melawan ISIS pada bulan September. Senjata itu, yang dikenal secara resmi sebagai Aviation Thermobaric Bomb of Increased Power dan dijuluki “Father of All Bombs” atau F.O.A.B. Bom itu dijatuhkan di kota Deir Ezzor timur.
Wei mengatakan bahwa bom China lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan MOAB Amerika hingga memungkinkannya untuk dibawa pembom H-6K.
Bom Amerika sangat besar sehingga harus dibawa oleh pesawat angkut yang lebih besar daripada bomber. Wei mencatat bomber dapat terbang lebih cepat dan lebih baik dalam penargetan daripada pesawat angkut, dan perancang bom China pasti memikirkan hal itu ketika membangun bom terbesarnya tersebut.