Angkatan Udara Taiwan memiliki sejumlah besar pesawat tempur F-5E / F yang harus dihancurkan. Tetapi kini ada upaya lain untuk memanfaatkan mesin jet tempur tua tersebut.
Angkatan Udara dan Akademi Ilmu Pengetahuan Taiwan sedang bekerja sama untuk merekasaya mesin J85 yang digunakan F-5 untuk digunakan sebagai mesin rudal. Sebagaimana dilaporkan media Taiwan United Daily News Kamis 3 Januari 2019 dan dikutip JejakTapak, mesin ini diperkirakan akan memberikan kecepatan hingga 1,6 mach pada rudal dengan jangkauan jarak jauh.
Taiwan pernah menjadi pengguna terbesar pesawat tempur F-5 internasional. Taiwan pernah menandatangani rencana produksi kerja sama F-5E dengan pemerintah Amerika dengan proyek “Hu An”.
Proyek ini untuk memproduksi F-5 oleh Pusat Pengembangan Industri Penerbangan Taiwan di bawah otorisasi Northrop Corporation Amerika Serikat guna memperoleh 100 F-5E. Sampai dengan proyek akhir total produksi pesawat mencapai 242 unit F-5E satu kursi dan 66 pesawat F-5F dua kursi. Jumlah ini setara sekitar 1/4 dari produksi global dan menjadikan Taiwan sebagai negara pengguna F-5 terbesar di dunia.
Pesawat tempur F-5E / F Taiwan masih aktif dan saat ini terkonsentrasi di Wing 737 Taitung. Namun sebagian besar pesawat telah dinonaktifkan dengan mesin masih utuh dan dapat memberikan penelitian dan eksplorasi.

Mesin J85-GE-21C yang digunakan dalam F-5E / F adalah versi afterburner aliran udara tinggi. Mesin ini diproduksi GE Company Amerika dan merupakan bagian dari mesin turbojet aliran aksial.
Akademi Ilmu Pengetahuan Taiwan saat ini telah membangun rudal E-boat yang mampu mencapai jarak 600 kilometer dan rudal jarak menengah, yang dikenal sebagai “Yunfeng” dengan jangkauan 1.200 kilometer yang akan diproduksi secara massal tahun ini. Pada tahun 2020, masih ada model rudal jarak menengah yang belum diekspos pengembangannya.