Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Suriah mau tidak mau akan meninggalkan kerentanan pada pangkalan militer Prancis yang ada di negara tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian pangkalan tersebut juga diperkuat militer Amerika.
Kantor berita Anadolu Turki sebagaimana dikutip JejakTapak melaporkan Minggu 30 Desember 2018 Prancis memiliki setidaknya sembilan pangkalan di Suriah. Jumlah ini lebih besar dibandingkan laporan pada April lalu di mana hanya ada lima pangkalan militer Prancis.
Setidaknya empat pangkalan Prancis di Suriah telah ditinggalkan pasukan Amerika yang sebelumnya ditempatkan di sana. Kelima lainnya juga akan menjadi lebih rentan karena Prancis hanya dapat “memastikan mobilitas mereka yang berkelanjutan dengan mengandalkan” pasukan Amerika atau milisi YPG.
“Dalam keadaan saat ini, Prancis tampaknya tidak dapat memberikan tingkat dukungan yang sama dengan YPG / PKK dengan mengisi celah yang akan timbul dari penarikan Amerika dari Suriah,” tulis laporan itu.
Pejabat Prancis tidak mengkonfirmasi informasi dalam laporan itu. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Prancis hanya menyatakan bahwa mereka memiliki sekitar 1.100 tentara yang bertugas di Timur Tengah. Jumlah pasti pasukan di Suriah belum diungkapkan, meski mereka memulai Operasi Chammal di Suriah pada bulan September 2015.
Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan bahwa 2.000 pasukan Amerika akan ditarik keluar dari Suriah setelah mengklaim sudah mengalahkakn ISIS. Penarikan dilaporkan memakan waktu antara dua dan tiga bulan. Anadolu melaporkan sejauh ini pasukan Amerika hanya meninggalkan satu pangkalan di Suriah timur laut.
Prancis, mitra Amerika di Timur Tengah, dikejutkan oleh keputusan Trump. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut langkah itu tidak pantas bagi sekutu mana pun, karena sekutu harus dapat diandalkan dan bertempur bahu-membahu. “Kami sangat menyesalkan keputusan yang dibuat di Suriah, “kata Macron sembari berjanji bahwa Paris akan melanjutkan operasinya di negara itu.
Belum diputuskan apakah pasukan Kurdi akan tetap menyimpan senjata yang disediakan Amerika. Ankara melihat YPG, atau Unit Perlindungan Rakyat, sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggapnya sebagai organisasi teroris, menuduhnya melakukan serangan di Turki. Ankara sudah bersumpah untuk terus memburu mereka.