Kekurangan Personel, Militer Jerman akan Rekrut Warga Uni Eropa
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen

Kekurangan Personel, Militer Jerman akan Rekrut Warga Uni Eropa

Merekrut warga negara Uni Eropa lainnya ke Bundeswehr Jerman telah diapungkan oleh perwira puncaknya Eberhard Zorn sebagai “opsi”. Mereka akan mengisi lowongan di pos-pos seperti dokter militer dan spesialis IT

Angkatan bersenjata Jerman atau Bundeswehr  membuka peluang untuk merekrut warga negara-negara Uni Eropa. Selama ini negara tersebut menysaratkan hanya warga Jerman yang bisa masuk ke profesi tersebut.

Zorn, inspektur jenderal Bundeswehr, mengatakan kepada surat kabar Funke Mediengruppe yang berbasis di Essen bahwa karena kekurangan personel, Jerman “harus melihat ke segala arah dan mencari cara yang cocok.”

“Merekrut warga Uni Eropa adalah satu pilihan,” kata Zorn. “Kami berbicara di sini, misalnya, tentang dokter atau spesialis IT,” katanya dilaporkan DW dan dikutip JejakTapak Kamis 27 Desember 2018.

Inisiatifnya datang hanya seminggu setelah Kabinet Kanselir Angela Merkel mengadopsi rancangan undang-undang tentang penerimaan tenaga kerja asing di tengah-tengah perdebatan Jerman tentang migrasi.

Hans-Peter Bartels dari Partai Sosial Demokrat  yang melapor ke parlemen tentang kondisi kerja tentara, mengatakan perekrutan warga negara Uni Eropa akan menjadi “semacam normal” karena jajaran Bundeswehr sudah termasuk “banyak tentara dengan latar belakang migrasi atau warga negara berkewarganegaraan ganda” . ”

Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen jumlah total personel militer Jerman saat ini mencapai 182.000, dengan 12 persen adalah wanita. Personel Bundeswehr mengalami kenaikan 6.500 sejak 2016.

Bundeswehr Jerman digambarkan sebagai entitas “warga negara berseragam” yang sebagian besar di bawah arahan parlemen. Selain personel yang berseragam, Bundeswehr juga memiliki lebih dari 60.000 karyawan sipil.