Presiden Ukraina mengumumkan diakhirinya darurat militer 30 hari yang diberlakukan setelah Rusia menangkap tiga kapal Angkatan Laut mereka di Selat Kerch yang menghubungkan Laut Asov dan Laut Hitam.
Ukraina mengumumkan darurat militer bulan lalu setelah penjaga pantai Rusia menembaki dan menangkap tiga kapal Ukraina dan 24 awaknya. Mereka semua masih berada di tahanan Rusia.
“Hari ini, hukum darurat militer berakhir,” kata Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam pertemuan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional di Kiev, Rabu 26 Desember 2018.
Poroshenko mengatakan kepada kabinet pada hari Rabu bahwa Ukraina telah meningkatkan pertahanannya selama 30 hari darurat militer, yang diberlakukan di 10 wilayah yang berbatasan dengan perbatasan Rusia atau daerah yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Moskow, serta di sepanjang pantai Lautan Azov dan Laut Hitam.
Selama darurat militer, Kiev juga melarang pria Rusia berusia 16-60 tahun untuk memasuki negara itu. Presiden Poroshenko menjelaskan bahwa keputusannya menyarankan darurat militer adalah ‘berdasarkan analisis dari semua komponen situasi keamanan di negara ini’.
Namun langkah itu secara luas dipandang sebagai upaya oleh sang pemimpin untuk mencetak poin politik menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Penangkapan kapal-kapal Ukraina oleh Rusia adalah episode lain dalam konflik antara kedua negara, yang dimulai dengan aneksasi Semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014.