Penjualan drone mata-mata Wing Loong China berkembang pesat. Aviation Industry Corporation of China dilaporkan mengirimkan pesawat ke-100 untuk ekspor.
Pengiriman pesawat tanpa awak ke-100 ini dilakukan pada Senin 24 Desember 2018 dan disebut sebagai sebuah momentum penting penjualan senjata China.
“Pesawat ini menandai transformasi peralatan penerbangan China dari berawak menjadi tak berawak, memasuki pasar drone kelas atas dunia,” kata Tan Ruisong, ketua AVIC sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Xinhua dan dikutip JejakTapak.
AVIC yang merupakan perusahaan milik negara ini mulai mengekspor seri pesawat Wing Loong pada tahun 2010. Pesawat ini telah banyak digunakan dalam operasi anti-teroris, patroli keamanan dan deteksi udara.
Pada Februari tahun lalu, kantor berita pemerintah China, Xinhua juga mengatakan bahwa drone militer yang dikembangkan di dalam negeri telah memenangkan pesanan terbesar mereka di luar negeri dari pelanggan yang dirahasiakan.
Wing Loong, juga dikenal sebagai Yilong-1, adalah kendaraan udara tak berawak Medium-Altitude Long-Endurance (MALE), yang dikembangkan oleh Grup Industri Pesawat Terbang Chengdu China.
Dimaksudkan untuk digunakan sebagai platform pengawasan dan pengintaian udara, drone mampu dilengkapi dengan senjata udara ke permukaan untuk digunakan dalam peran kendaraan tempur udara tak berawak.