Keputusan Amerika untuk mengizinkan penjualan sistem pertahanan udara Patriot, kemungkinan tidak cukup untuk membujuk Turki menghentikan pembelian S-400 dari Rusia. Bahkan jika memungkinkan Turki akan membeli keduanya.
Dua pejabat pemerintah Turki yang akrab dengan kebijakan pertahanan negara itu mengatakan kepada Bloomberg Rabu 19 Desember 2018 Turki tetap akan membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia meski Washington setuju untuk menjual baterai Patriot ke Ankara,
Amerika sebelumnya menolak menjual Patriot ke Turki karena menolak permintaan Ankara berbagi teknologi. Tetapi ketika ketegangan dengan Iran meningkat, ia ingin membawa pemerintah Turki lebih kuat dalam orbit NATO.
Konstantin Makienko, Wakil Kepala Centre for Analysis of Strategies and Technologies, sebuah think tank Moskow mengatakan Ankara saat ini sedang mencoba untuk mendiversifikasi pemasok pertahanan, dan satu keuntungan besar dari sistem Rusia adalah bahwa hal itu memberi pembeli kendali atas teknologi, tidak seperti buatan Amerika.
“Ada kemungkinan 90 persen bahwa kontrak Rusia pada S-400 akan dilaksanakan,” kata Makienko. “Mereka juga dapat membeli Patriot di masa depan.”
Namun menurut Kilic Bugra Kanat, seorang analis think tank SETA yang berbasis di Ankara mengatakan situasi ini justru bisa memunculkan krisis baru. Menurutnya ada juga kemungkinan Amerika dan Turki menemukan diri mereka silang tujuan terkait tawaran Amerika.
“Jika tujuan Amerika adalah untuk membujuk Turki untuk membatalkan pembelian S-400, maka itu dapat menyebabkan krisis baru,” katanya sebagaimana dikutip Bloomberg.
Hubungan Turki-Amerika sudah berbatu karena serangkaian perselisihan termasuk dukungan Washington untuk pasukan Kurdi Suriah yang dianggap Ankara sebagai musuh bebuyutan. Selain itu Turki juga marah karena permintaan agar Amerika mengekstradisi tokoh yang disebut menghasut upaya kudeta gagal pada tahun 2016 tidak dipenuhi.
Turki menyelesaikan rencana untuk membeli sistem Rusia tahun lalu, dengan pengiriman pertama dijadwalkan untuk Oktober 2019. Presiden Recep Tayyip Erdogan telah bersikeras bahwa Turki akan mengambil sistem rudal Rusia karena sekutu Barat gagal memenuhi kebutuhan pertahanan negaranya.
Rusia telah menjanjikan produksi gabungan dan transfer teknologi Turki sebagai bagian dari perjanjian. Dikatakan, para pejabat di Ankara akhir-akhir ini melunakkan tuntutan untuk mentransfer pengetahuan tentang Patriot yang membuat Amerika akhirnya membuka izin penjualan.