Pada 18 Desember 2018, Boeing mengirimkan yang terakhir dari 14 pesawat Airborne Warning and Control System (AWACS) E-3A yang dimodernisasi dari fasilitas EADS di Manching (Jerman) ke NATO.
E-3A merupakan pesawat AWACS tua hingga peningkatan termasuk penggantian instrumen era 1970-an dengan Multi-Function Displays (MFD) yang mengurangi beban kerja aircrew.
Dalam pertempuran modern, AWACS memegang peran sangat penting. Mereka menjadi mata dan komando udara bagi pesawat lain.
Sebanyak apapun jet tempur canggih yang dimiliki, mereka tidak akan bisa berbuat banyak tanpa adanya pesawat ini. Meski tidak memiliki senjata, pesawat peringatan dini dan kontrol udara atau airborne early warning and control (AEW & C) atau yang juga disebut AWACS (airborne warning and control system) telah menjadi bagian penting dalam misi udara.
Pesawat ini menjadi pusat komando dan pengatur serangan. Mereka akan mengarahkan jet-jet tempur ke target yang disasar serta terus memantau ancaman yang datang. Dengan kekuatan radar mereka, pesawat ini seperti menjadi mata bagi jet tempur.
Ada banyak pesawat airborne early warning and control yang ada di dunia ini. Dan inilah 10 pesawat AEW & C yang paling banyak digunakan.
1. Northrop Grumman E-2 Hawkeye (96)
Inilah pesawat AEW & C yang paling banyak digunakan saat ini, E-2 Hawkeye diterbangkan oleh Angkatan Udara Mesir, Jepang dan Taiwan. Selain itu angkatan laut Perancis dan AS mengoperasionalkan pesawat ini sebagai aset berbasis kapal induk.
Berdasarkan data Flightglobal, gabungan negara di luar Amerika memiliki sekitar 96 pesawat jenis bermesin ganda ini dalam tugas aktif, sementara Angkatan Laut AS memiliki setidaknya 36 varian D- dan varian lain. Versi baru memiliki kemampuan yang diperluas untuk melayani sebagai platform manajemen pertempuran udara.
2. Boeing E-3 AWACS (63)
Singkatan yang begitu identik dengan peran Boeing E-3 adalah AWACS (airborne warning and control system) untuk menggambarkan setiap pesawat melakukan misi tersebut.
Dengan radome yang khas di atas pesawat, yang menampung sebuah radar surveillance Northrop -APY 1 atau -2, pesawat yang dijuluki Sentry digunakan oleh Angkatan Udara AS – yang memiliki 31 – serta operator internasional Prancis, Arab Saudi dan Inggris, yang memiliki gabungan 15 pesawat. NATO AWACS juga dilengkapi dengan 17 pesawat ini.
3. Ilyushin Il-76 / A-Beriev 50 (29)
Angkatan udara Rusia mengoperasikan 21 armada berbasis Il-76 Ilyushin/Beriev A-50 AEW & C. India juga memiliki tiga persediaan aktif dari jenis yang sama, dengan dua dalam pesanan.
Angkatan udara China juga menggunakan Il-76 sebagai dasar untuk sistem sendiri, bernama KJ-2000, dan memiliki lima armada.
4. Kamov Ka-31 (26)
Digambarkan sebagai “radar picket”, Ka-31 membawa radar berbasis darat yang berputar di bawah badan pesawat, hingga memungkinkan kru untuk memindai area maritim. Tipe ini digunakan hanya oleh angkatan laut China, India dan Rusia, dengan masing-masing diperkirakan memiliki 9, 14 dan 3 dalam pelayanan.
5. Saab Erieye (20)
Radar yang dikembangkan Swedia ini telah diadaptasi untuk digunakan tiga pesawat. Stockholm pertama kali mengembangkan paket Erieye untuk diinstal pada Saab 340 turboprop regional, dimana angkatan udara Swedia menyebutnya sebagai Argus.
Radar ini juga diadaptasi untuk Embraer ERJ-145 dan Saab 2000. Total ada 20 pesawat AEW & C model ini yang diterbangkan oleh Swedia, Brazil, Yunani, Meksiko, Pakistan, Thailand dan Uni Emirat Arab. Sebuah array antena yang sama tampak juga telah dikembangkan secara mandiri oleh India dan dipasang di atas ERJ-145.
NEXT