Kementerian Luar Negeri Amerika telah menyetujui kemungkinan penjualan sistem pertahanan rudal dan udara rudal Patriot ke Turki senilai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp50 triliun. Ini adalah langkah terbaru Amerika untuk mencegah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Defence Security Cooperation Agency dalam pengumumannya Selasa 18 Desember 2018 yang dikutip Reuters mengatakan persetujuan meiliputi penjualan 80 rudal-rudal canggih Patriot dan 60 rudal lainnya ke Ankara bersama dengan peralatan terkait, termasuk radar, stasiun pengendali tembakan dan stasiun peluncuran.
Kementerian Luar Negeri mengatakan awal tahun ini pihaknya bekerja sama dengan sekutu NATO Turki mengenai kemungkinan penjualan sistem pertahanan rudal Raytheon Co Patriot agar tidak membeli sistem S-400 buatan Rusia.
Tetapi dua kali dalam proses seleksi Turki, Ankara tidak mendapatkan sistem Patriot hingga akhirnya memilih sistem China sebelum beralih ke sistem S-400 Rusia pada tahun 2017.
Para pejabat Amerika dan NATO telah berulang kali memperingatkan Ankara bahwa sistem Rusia tidak dapat diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara dan rudal NATO dan pembelian sistem S-400 akan membahayakan pembelian jet tempur Lockheed Martin Corp F-35 Turki dan mungkin mengakibatkan Washington memberlakukan sanksi.
Proses pemberitahuan mengingatkan Kongres bahwa penjualan ke luar negeri telah disetujui, tetapi itu tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau negosiasi telah selesai.
Belum ada konfirmasi dari Turki tentang hal tersebut termasuk apakah pembelian S-400 yang sudah ditandatangani akan dibatalkan atau tidak.
Baca juga: